Cirebon: Hingga hari ini, 3 Juni 2025, pencarian korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), masih terus dilakukan. Salah satu yang masih dinantikan kabarnya adalah Tono, sopir dump truck yang hingga kini belum ditemukan.
pria lanjut usia berusia 85 tahun
Ayah Tono, Sudirman, tak kenal lelah menyusuri area longsor dengan harapan mendapat kabar tentang anaknya. Meski truk putih yang biasa dikendarai Tono sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi rusak parah, Sudirman tetap berharap putranya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
“Saat anak ketemu, ayah ketemu. Harapannya ketemu,” kata Sudirman, dikutip dari Metro Hari Ini Metro TV pada Selasa, 3 Juni 2025.
Selain Tono, masih ada tiga korban lainnya yang juga belum ditemukan. Untuk mempercepat proses pencarian, petugas gabungan mengerahkan anjing pelacak guna mendeteksi titik-titik yang diduga sebagai lokasi
tertimbunnya para korban.
Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, menjelaskan, bahwa hasil pelacakan anjing pelacak mengindikasikan adanya tiga titik yang menjadi fokus pencarian.
"Dari K9, sementara ditemukan ada tiga titik indikasi jenazah. Satu titik berada di sebelah kiri batu besar, dan dua titik lainnya di sebelah kanan. Kami akan fokuskan pencarian di sektor
Worksite A,” kata Yusron.
Hingga kini, total 21 jenazah telah berhasil dievakuasi dari lokasi tambang. Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan dua tersangka dalam tragedi ini, yakni Ketua Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Azariyah berinisial AK, yang merupakan pemilik tambang, serta AR selaku kepala teknik tambang.
Penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap tuntas penyebab longsor serta kemungkinan adanya kelalaian dalam aktivitas
pertambangan yang menyebabkan korban jiwa. Sementara keluarga korban, termasuk Sudirman, masih berharap ada keajaiban bagi anggota keluarga mereka yang hilang.
(Tamara Sanny)
Streaming