17 January 2024 14:06
Pengamat politik Jeirry Sumampow menyebut pelanggaran netralitas Aparatur Negara (ASN) di Pemilu 2024 seperti fenomena gunung es. Sebab, kasus pelanggaran kian masif menjelang hari pencoblosan.
"Cuma mungkin memang ada aparat-aparat birokrasi ini yang agak norak, mau terang-terangan, tapi ada mungkin secara sembunyi-sembunyi dan ada yang tidak mau melakukan rekaman sama sekali," kata Jeirry Sumampow dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Rabu, 17 Januari 2024.
Pelanggaran netralitas ASN, kata Jeirry, memiliki tiga model. Tiga model itu yakni disengaja, sembunyi-sembunyi, dan tidak melakukan apapun.
Jeirry juga menilai tidak ada sikap pemerintah atau Presiden Joko Widodo atas permasalahan ini. Pihak istana malah tegas membantah. "Saya kira presiden harus bisa komitmen melarang dan harus menindak ," ucapnya.
Menurut Jeirry, istana tidak boleh hanya membantah. Tapi harus mempunyai sikap tegas terhadap para pelaku.
Sebelumnya, videotron yang menampilkan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan di Grand Metropolitan Bekasi dan Graha Mandiri Jakarta, disetop paksa. Keberadaan videotron itu dibagikan Twitter @aniesbubble dan @olpproject pada Senin, 15 Januari 2024.
Namun, kemunculan videotron tersebut tak berlangsung lama. Videotron tersebut diturunkan paksa.
Kemudian, ada pula rekaman suara yang dinarasikan bahwa yang bersangkutan diduga Kapolres Batubara mengarahkan kepala desa untuk memenangkan salah satu peserta Pilpres 2024. Dalam hal ini, pasangan capres dan cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ya tambah-tambahlah, jadi untuk kepala desa, ini langsung aja kita diarahkan ke 02. Judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita apa pun, menangkan 02 di desa masing-masing," ucap suara dalam video yang viral.
Adapula sebuah video viral Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Medan mengarahkan para guru untuk memilih calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik ini sempat mengeluarkan kalimat adanya perintah dari Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Sosok pengarah tersebut merupakan seorang ASN dari pejabat Disdik Kota Medan. Dalam narasi videonya, pejabat tersebut mengatakan capres nomor urut 02 memiliki kekuasaan. Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sedangkan Gibran Wali Kota Solo yang juga anak Presiden Jokowi.