NEWSTICKER

Upaya Menduetkan Ganjar-Prabowo Buntu?

N/A • 3 May 2023 22:16

Poros koalisi semakin sulit ditebak, terutama setelah enam ketum parpol berkumpul bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada, Selasa (2/5/2023) malam. Sebelum pertemuan, Elit Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengungkap salah satu yang akan dibahas ialah upaya menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.

Hal tersebut langsung ditepis oleh Prabowo. Ia mengatakan, pertemuan itu tidak membahas soal capres-cawapres, melainkan hanya mengingatkan para ketum parpol harus rukun, dan kompak demi kepentingan negara.

Sejken PPP Arwani Thomafi menyebut bahwa pertemuan hanya membahas perkembangan dari pemerintahan, sekaligus pembahasan Pemilu 2024 agar berjalan dengan baik. 

"Tidak ada hal yang spesifik, kecuali update beberapa perkembangan dari pemerintah, tentu dari partai-partai juga, bagaimana Pemilu 2024 berjalan dengan baik," kata Sekjen PPP, Arwani Thomafi di program Primetime News Metro TV, Rabu (3/5/2023).

Menurut Arwani Thomafi, pihaknya tidak melakukan lobi-lobi politik dengan Ganjar Pranowo. Tetapi, PPP terbuka luas untuk berkomunikasi terlebih dahulu dengan Capres PDIP tersebut.

"Secara institusi kepartaian, kami tidak dalam posisi untuk mencoba memasangkan satu tokoh dengan pak Ganjar, kecuali kami sudah berkomunikasi dulu sama beliau" ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati mengatakan bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sepakat dalam menentukan capres-cawapres di Pemilu 2024, yakni Prabowo dan Cak Imin.

"Dengan adanya kesepakatan antara Gerindra dengan PKB, sudah ada kesepakatan bahwa yang akan menentukan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk pasangan capres-cawapresnya adalah Prabowo dan Cak Imin," ucap Rahayu Saraswati.

Sebelumnya, wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo sudah muncul sejak lama. Hal itu jauh sebelum PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Selain itu, Prabowo sudah diberikan mandat oleh Gerindra memberi isyarat untuk menolak ajakan tersebut. Sebab secara kalkukasi politik, Prabowo tentu akan rugi bila hanya menjadi pendamping Ganjar.
(Hajid Arrafi)