17 April 2025 13:17
Dampak perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) mulai juga dirasakan para perajin tahu di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Harga kedelai impor yang naik membuat perajin tahu terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap bisa bertahan.
Penurunan produksi tahu dilakukan salah satu perajin Delon Saputra. Kini dalam sehari ia hanya memproduksi tahu dengan proses 60 kali memasak. Padahal sebelumnya proses memasak bisa sampai 80 kali.
Dalam satu kali memasak bisa menghabiskan 17 kilogram (kg) kedelai. Menurutnya, harga kedelai naik dalam sebulan terakhir.
Baca: Perang Dagang Berimbas pada Mahalnya Bahan Baku Tahu |