Perang Dagang Berimbas pada Mahalnya Bahan Baku Tahu

16 April 2025 15:13

Dampak perang dagang dunia yang menaikkan tarif impor mulai berdampak pada pengrajin tahu di sentra tahu Cibuntu, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sementara itu, harga ikan di pasar tradisional Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar) melambung tinggi hingga naik dua kali lipat.
 
Kenaikan harga kacang kedelai membuat biaya produksi tahu meningkat sedangkan omzet berkurang. Naiknya harga kacang kedelai yang menjadi bahan utama untuk membuat tahu menyebabkan pengrajin tahu di kawasan Cibuntu, Kota Bandung kebingungan.
 
Mereka harus memilih memperkecil ukuran tahu atau menaikkan harga tahu saat ini harga kacang kedelai mencapai Rp9.800 per kilogram (kg). Yang mana harga sebelumnya yakni Rp7.800 per kg.
 
Kenaikan harga kacang kedelai secara bertahap membuat para pengrajin tahu menjerit karena biaya produksi sekarang lebih besar dan omzet pun berkurang.
 

Baca: Trump Berencana Pangkas Anggaran Kementerian Luar Negeri hingga 50%
 
Para pengrajin berharap pemerintah ikut serta dalam menstabilkan harga kacang kedelai agar masyarakat bisa membeli tahu dengan harga yang terjangkau.

Sementara itu harga ikan di pasar tradisional Kabupaten Polman, Sulbar, melambung tinggi hingga naik dua kali lipat. Mahalnya harga ikan akibat faktor cuaca buruk sehingga pasokan ikan dari nelayan berkurang.
 
Di Pasar Induk Wonomulyo, hampir semua jenis ikan mengalami kenaikan signifikan. Bahkan ada jenis ikan yang naik harganya hingga dua kali lipat dari harga normal seperti ikan jenis kembung, tuna, kakap, tongkol yang naik hingga 50-100%.
 
Mahalnya harga ikan telah terjadi sejak dua hingga satu pekan terakhir dan belum pernah mengalami penurunan harga. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pasokan ikan terpaksa didatangkan dari luar daerah seperti dari Kabupaten Majene. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)