Jakarta: Baru hujan beberapa jam, tapi jalanan sudah berubah jadi kolam. Dari Jakarta, Bandung, Semarang, hingga Makassar, sejumlah kota besar di Indonesia kembali dilanda
banjir dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras disertai angin kencang membuat aktivitas warga terganggu dan infrastruktur lumpuh.
Fenomena ini bukan lagi hal baru. Tapi yang membedakan, intensitas hujan terasa semakin ekstrem dan durasi makin panjang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini Indonesia memang tengah berada di puncak musim penghujan. Namun,
cuaca ekstrem bukan hanya dipicu oleh musim saja. Terdapat faktor-faktor atmosfer skala besar yang ikut berperan.
Apa Penyebab Hujan Lebat Berhari-hari?
Salah satu penyebab utama adalah kehadiran gelombang atmosfer aktif, seperti:
- Monsun Asia
- Madden-Julian Oscillation (MJO)
- Gelombang Kelvin
MJO menjadi istilah yang sering muncul dalam prakiraan cuaca, namun belum banyak dipahami. MJO merupakan gelombang konvektif besar yang bergerak dari Samudera Hindia ke Pasifik. Jika MJO sedang melintasi wilayah Indonesia, potensi hujan meningkat drastis dan bisa bertahan hingga lebih dari seminggu. Bayangkan ada iring-iringan mendung dan badai lewat di atas kita itulah MJO. Ketika lewat, wilayah Indonesia bisa diguyur hujan tanpa henti.
Banjir Tak Melulu Salah Cuaca
Namun, cuaca ekstrem hanyalah salah satu faktor. Banjir yang semakin sering terjadi juga dipicu oleh masalah struktural dan kebiasaan manusia, seperti:
- Drainase yang tersumbat
- Sungai yang penuh sampah
- Alih fungsi lahan dan pembangunan kota tanpa daerah resapan
Sayangnya, ini jadi lingkaran masalah tahunan yang terus berulang. Warga seringkali sudah pasrah dengan banjir. Tapi ini seharusnya jadi alarm keras, bukan rutinitas.
Solusi? Mulai dari Kesadaran Kolektif
Menghadapi cuaca yang semakin sulit ditebak, masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Namun lebih dari itu, perlu upaya bersama menjaga lingkungan mulai dari tidak membuang sampah ke selokan, hingga mendorong kebijakan kota yang pro terhadap ruang hijau dan tata air.
Karena banjir bukan semata-mata soal alam, tapi juga refleksi dari cara manusia memperlakukan lingkungannya.
Jangan lupa tonton
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Calista Vanis)