Demonstrasi pekan lalu menyisakan perusakan dan penjarahan sejumlah fasilitas umum di Jakarta. Sejumlah rumah pejabat publik bahkan tidak luput dari serbuan sekelompok orang tak dikenal (OTK). Aksi ini diduga dikomando oleh pihak tertentu karena terjadi dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Rumah sejumlah pejabat publik yang ikut jadi sasaran sekelompok OTK diantaranya Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, hingga Sri Mulyani. OTK berbondong-bondong datang dengan tangan kosong, pulang dengan menggotong barang-barang milik para pejabat. Mereka diduga dikoordinir dan bukan termasuk bagian dari masa demonstrasi.
Tim Metro TV menelusuri rumah keempat pejabat publik ini untuk mencari tahu siapa yang menjadi dalang di balik penjarahan. Di Tanjung Priok, Jakarta Utara, gang menuju rumah Sahroni sudah dijaga warga dengan alasan menjaga kenyamanan warga.
Sejumlah tetangga Sahroni menyebut saat kejadian, OTK tak diketahui berasal dari mana. Kemudian, OTK tersebut menyerbu rumah Sahroni pada sore hari. Mereka juga sempat mendengar ada komando dari salah satu OTK. Tetapi, warga membenarkan ada warga sekitar yang terprovokasi dan ikut-ikutan menjarah.
Sementara sejumlah barang milik Sahroni yang dijarah sudah dikembalikan. Salah satunya
jam tangan mewah dikembalikan pihak keluarga didampingi pengurus RT dan RW.
Perjalanan pun dilanjutkan ke rumah Eko Patrio di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan yang sudah dijaga petugas keamanan. Salah satu petugas keamanan menyebut tak ada informasi tentang penyerbuan sekelompok OTK sebelum kejadian.
Rumah anggota DPR yang digeruduk OTK lainnya adalah Uya Kuya di Jakarta Timur. Tetangga Uya Kuya menceritakan sudah diberitahu pada sore hari bahwa akan ada demonstrasi di depan rumah Uya Kuya.
Namun, ia menyebut tak mengenal para penjarah dan tak ada warga sekitar yang ikut-ikutan. Tak hanya sekali, namun sekelompok OTK datang kembali selang beberapa jam kemudian.
Pengrusakan serta penjarahan menjadi buntut dari demonstrasi mahasiswa dan masyarakat. Kini, pemerintah di tiap daerah tengah berbenah agar aktivitas masyarakat dapat segera berjalan normal.