Simulasi program makan siang gratis Prabowo Subianto sudah diuji coba di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, meskipun Prabowo belum resmi menang Pilpres.
Tidak tanggung-tanggung Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir dan menyebut anggaran makan siang gratis akan diambil dari Dana BOS. Jika demikian program Prabowo ini akan membebani anggaran biaya operasional sekolah yang seharusnya bukan untuk program makan siang gratis.
"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan untuk siswa," jelas Airlangga.
Dalam simulasi program makan siang gratis, pada Kamis 29 Februari lalu, menyajikan makanan seharga Rp15 ribu per anak dengan empat pilihan menu, yakni nasi ayam, nasi semur telur, gado-gado dan siomai, yang anggarannya dari Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan setempat dan bukan bersumber dari APBN.
Anggaran program makan siang gratis andalan Prabowo-Gibran ini membutuhkan anggaran yang cukup besar. Setidaknya membutuhkan dukungan fiskal sebesar Rp440 triliun untuk bisa diterapkan di seluruh Indonesia.
Sementara itu mantan Bupati Tangerang yang sekaligus Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran, Ahmed Zaki Iskandar menyatakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digunakan untuk program makan siang gratis, bukanlah dana BOS reguler. Dia menegaskan komitmen Prabowo-Gibran akan menggunakan dana BOS tambahan untuk program tersebut.
Sebelumnya Ahmed Zaki Iskandar menyebut skema penggunaan Dana BOS akan lebih mudah dipantau dan bisa langsung dicairkan ke rekening sekolah.
Di sisi lain Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti menyatakan tidak setuju dengan rencana calon presiden Prabowo Subianto menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis siswa.
Menurut Retno, kebijakan tersebut akan menggerus pelayanan pendidikan yang berkualitas termasuk kesejahteraan guru. "Jadi kalau itu dimasukkan, maka yang menjerit sebenarnya adalah sekolah, yang menjerit guru gitu," jelasnya
Soal simulasi program makan siang gratis yang dilakukan oleh Kementerian Bidang Perekonomian dan anggaran yang akan digunakan apakah dengan dana BOS atau APBN, calon wakil presiden (cawapres)
Gibran Rakabuming Raka akan melakukan evaluasi terlebih dahulu.
Sekedar informasi, Dana Bos Afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di daerah tertinggal. Dana BOS ini bertujuan untuk membantu peningkatan mutu pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh pemerintah di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
Tak cuma persoalan anggaran, program makan siang gratis andalan paslon Prabowo-Gibran yang sudah buru-buru dibahas dalam rapat kabinet pemerintahan Jokowi, menimbulkan persoalan etis. Calon wakil presiden nomor 3,
Mahfud MD menilai sebaiknya program makan siang gratis ini tak dibicarakan saat ini karena idealnya program makan siang gratis dibahas hingga disimulasikan ketika presiden baru sudah dilantik agar lebih etis.
Senada dengan Mahfud MD, calon presiden nomor urut 1,
Anies Baswedan, juga menilai tidak tepat langkah pemerintahan Jokowi mengakomodasi program pemimpin mendatang untuk dimasukkan ke RAPBN 2025. Dalam hal ini, Anies menilai ada masalah etika karena perhitungan suara oleh KPU belum selesai.
"Kalau belum ada ketetapan (pemenang Pilpres) dan sudah dimulai (membahas program pemimpin mendatang), ada persoalan etika lagi di sini," ujar Anies, Jumat, 1 Maret 2024.