Pesta Pernikahan Berujung Maut, Siapa Tanggung Jawab?

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) Susno Duadji buka suara soal insiden maut di pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maulana Akbar dengan Putri Karlina yang juga Wakil Bupati Garut yang digelar pada Jumat, 18 Juli 2025 lalu. Menurutnya, penyelenggara acara tidak harus bertanggung jawab jika kegiatan tersebut telah dilaporkan ke pihak berwajib. 

"Siapa yang harus bertanggung jawab? Kalau memang kegiatan ini dilaporkan, maka aparat keamanan yang harus membuat prediksi pengamanan," kata Susno Duadji dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Selasa, 22 Juli 2025. 

"Apa itu? Ada perkiraan intelijen namanya di kepolisian itu. 'Oh, kegiatannya ini figur yang punya kegiatan Pak Dedi Mulyadi. Dia adalah seorang Gubernur Jawa Barat yang juga menjadi figur yang dikenal oleh seluruh masyarakat. Bukan hanya Jawa Barat, Indonesia'. Kemudian besannya Pak Karyoto, Kapolda Metro Jaya. Kemudian yang jadi pengantinnya Wakil Bupati dan Anggota DPR Jawa Barat. Maka sudah diperkirakan bahwa massa akan banyak," lanjutnya. 
 

Baca juga: Pintu Gerbang Pendopo Garut Saksi Bisu Tragedi Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Susno menuturkan jika Polri sudah mengetahui akan ada acara makan dan hiburan gratis maka pengamanannya tidak bisa sembarangan. Tidak cukup hanya mengamankan lalu lintas saja. 

"Harus melibatkan pengamanan yang sangat-sangat banyak. Bila perlu Polda Jawa Barat yang turun ke lokasi," ujarnya. 

Susno menambahkan bahwa polisi tidak boleh mencari kambing hitam atas kasus ini. Ia justru menilai kasus ini dapat menjadi pelajaran terbaik bagi Polda untuk mengevaluasi pengamanan yang dilakukan di suatu acara. 

"Kita tidak boleh, aparat keamanan mencari kambing hitam siapa yang bersalah. Justru ini pelajaran yang terbaik bagi Polda untuk mengevaluasi bagaimana pengamanan yang dilakukan," ucapnya. 

Sebelumnya, tiga orang meninggal dunia saat gelaran pesta rakyat pernikahan antara Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut Karlina Putri. Korban diduga kehabisan oksigen karena berdesakan di antara kerumunan massa yang ingin mendatangai acara makan gratis.