Kenaikan UKT di Berbagai Kampus Jadi Sorotan

Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri menjadi sorotan. Mahasiswa dari berbagai kampus memprotes besaran uang UKT yang dinilai terlalu besar dan memberatkan. 

Setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2024, mahasiswa dari berbagai kampus menghadapi tekanan besar akibat kenaikan UKT yang dinilai memberatkan.

Ratusan mahasiswa UNSOED menggelar unjuk rasa menolak kenaikan UKT di Gedung Rektorat pada Senin, 29 April 2024, karena UKT mahasiswa baru angkatan 2024 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Contohnya, program studi keperawatan kelas internasional menetapkan UKT tertinggi sebesar Rp52 juta, hampir lima kali lipat dari UKT tahun sebelumnya yang hanya Rp9 juta. 

Setelah mendapat banyak protes, Universitas Jenderal Soedirman mengeluarkan peraturan baru soal biaya UKT. 

Sementara itu, para mahasiswa Universitas Gadjah Mada juga melakukan protes terhadap kebijakan UKT yang dinilai masih memberatkan. Koordinator forum advokasi UGM, Rio Putro Dewanto menyampaikan, bahwa hasil survei terhadap 722 mahasiswa angkatan 2023 menunjukan lebih dari 70 persen dari mereka merasa keberatan dengan besaran UKT yang ditetapkan kampus.

Mayoritas mahasiswa mengajukan peninjauan kembali UKT mereka. Namun hingga kini belum membuahkan hasil. Beberapa mahasiswa bahkan terpaksa mencari beasiswa, pinjaman, bahkan menjual barang berharga demi membayar UKT.