Jakarta: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari merespons soal adanya anggota KPU yang sewa private jet pada saat tahapan Pemilu 2024. Penggunaan pesawat jet diperuntukkan untuk kebutuhan logistik.
“Kalau pesawat kan pesawat sewaan untuk monitoring logistik. Pengadaan logistik kami cuma 75 hari dan yang bertanggungjawab KPU. Kalau logistik gagal, 14 Februari gagal, siapa yang dimintai tanggungjawab?,” ujar Hasyim, Kamis, 16 Mei 2024.
Hasyim mengeklaim bahwa penggunaan private jet untuk keperluan KPU dalam melaksanakan tugasnya melancarkan pemilu. Bukan untuk kepentingan pribadi.
Namun, Hasyim tak bisa membeberkan berapa jumlah jet yang disewa oleh KPU. Dia kurang tahu detailnya.
“Detailnya saya tidak tahu ya. Saya tidak tahu, kan itu untuk kemana-mana ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR RI dari fraksi Golkar, Riswan Tony menyebut gaya hidup pejabat KPU layaknya tokoh fiksi Don Juan yang suka foya-foya.
Hal itu diungkapkan Riswan dalam rapat evaluasi bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu, DKPP, pada Rabu 15 Mei 2024.
Awalnya, Riswan mengkritisi anggaran triliunan dan masa kerja KPU yang menurutnya tidak efektif. Hal itu lantaran adanya Pemilu serempak, masa kerja efektif KPU kurang lebih hanya 1-2 tahun saja.
“Selama empat tahun ini ngapain saja mereka. Coba bayangkan itu empat tahun dengan anggaran yang ada sering bolak-balik Jakarta. Belum lagi yang mengatakan pusat sering ada rapat sana rapat sini,” ujar Riswan.
Riswan juga menyoroti soal dugaan anggota KPU yang suka dugem. Dia meminta DKPP untuk memeriksanya.
“Bukan apa-apa, kaget ini, punya uang Rp56 triliun. Akibatnya ada yang kaya Don Juan, nyewa privat jet. Belum lagi dugemnya,” kata Riswan.