Isu muktamar luar biasa untuk menggoyang posisi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terus menyeruak. Namun Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengingatkan saat ini jajaran Nahdlatul Ulama (NU) dari tingkat pengurus besar hingga daerah sangat solid.
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengingatkan agar jangan ada pihak yang mencoba-coba mengacaukan NU dengan ajakan menggelar muktamar luar biasa atau tindakan lainnya. Gus Ipul mengaku justru prihatin dengan pihak-pihak yang memaksakan muktamar luar biasa.
Menteri Sosial itu mempertanyakan dalil mereka yang ingin menggelar kegiatan itu. Gus Ipul juag membantah tudingan yang menyebut Ketua Umum PBNU Gus Yahya melanggar AD/ART PBNU.
“Saya menyangkan kalau ada pihak-pihak yang membuat tindakan seperti itu karena itu merugikan diri sendiri.
NU ini ditegakkan oleh para ulama, para kekasih-kekasih Allah, jadi ada yang menjaga di luar kami-kami ini jadi untuk itu semua harus berhati-hati dalam urusan,” kata Gus Ipul dikutip dalam
Primetime News, Metro TV, Kamis, 19 Desember 2024.
Sebelumnya presidium penyelamat organisasi dan muktamar luar biasa
NU meminta agar Ketum PBNU Gus Yahya dicopot dan diganti. Desakan itu mengemuka dalam
focus group discussion pra muktamar luar biasa (Pra MLB) NU di Surabaya pada Selasa, 17 Desember 2024, lalu.
Dalam rangkaian pra MLB, para peserta menemukan sejumlah pelanggaran oleh Gus Yahya dan jajarannya. Salah satunya keberpihakan PBNU pada pilpres 2024 lalu.
“Poin kesalahan yang fatal tentu yang pertama adalah menggiring organisasi ini kepada hal yang bersifat menjauhkan organisasi dari akar rumput warga Nahdiyyin. Kedua kewajiban PBNU itu adalah menjaga persatuan baik ke dalam maupun keluar. Tapi nyatanya apa yang terjadi urusan internal saja ini enggak selesai,” kata Divisi Hukum & Advokasi PO & MLB NU Jakfar Shodiq.