Pengurus LTN PBNU Khoirul Anwar. Istimewa.
Arga Sumantri • 4 November 2024 13:22
Jakarta: Kunjungan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dinilai membawa angin segar bagi masa depan pendidikan Indonesia. Kunjungan menteri yang berasal dari organisasi Muhammadiyah itu bisa jadi simbol kolaborasi dua organisasi masyarakat (ormas) besar Indonesia dalam membangun pendidikan di Tanah Air.
"Dalam lanskap pendidikan yang terus berkembang, kolaborasi antara NU dan Muhammadiyah menjadi krusial," kat pengurus Lembaga Ta'lif wa Nasyr (LTN) atau Infokom dan Publikasi PBNU, Khoirul Anwar, dalam keterangannya, Senin, 4 November 2024.
Khoirul mengungkapkan, dalam pertemuan itu Mendikdasmen Abdul Mu'ti dengan PBNU membahas pendidikan berbasis komunitas. Melalui konsep ini, pendidikan tidak hanya berada di ruang kelas, melainkan meresap ke dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
"Di bawah naungan Muhammadiyah dan NU, konsep pendidikan berbasis komunitas yang diusulkan oleh Prof. Abdul Mu'ti menemukan makna dan relevansinya," ungkap dia.
Ia mengungkapkan NU dan Muhammadiyah memiliki basis umat yang besar. Sehingga, kedua ormas itu memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan arah pendidikan Indonesia ke depan. Melalui kolaborasi, NU dan Muhammadiyah disebut tidak hanya dapat meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga kualitasnya.
"Keduanya dapat menjadi kekuatan utama dalam menyusun kurikulum yang berbasis pada nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat, mencetak generasi yang tidak hanya pintar tetapi juga memiliki karakter yang tangguh," ungkap dia.
Baca juga: Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Perlindungan Guru |