CSIS: Kenaikan Elektabilitas Prabowo Bersifat Sementara

Survei elektabilitas Prabowo Subianto kini bertengger di puncak usai sering menempel dengan Presiden Jokowi. Kepala Departemen Politik & Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan kenaikan elektabilitasnya hanya bersifat sementara.

"Efeknya tidak akan berlangsung lama," ucap Arya Fernandes, dalam program Primetime News  Metro TV, Kamis (13/4/2023).

Arya tidak menampik bahwa pengaruh Presiden Jokowi dalam politik Indonesia sangat besar. Hal itu menurutnya karena tingkat kepercayaan masyarakat dan kinerja pemerintah sedang mendapat apresiasi besar.

Sehingga, faktor itu dengan sangat mudah untuk meningkatkan atau menurunkan elektabilitas bakal calon presiden di pemilu 2024 mendatang. Namun Arya mengatakan efek itu bersifat temporer hingga para partai menentukan siapa calon yang akan diusung.

"Dalam dua hingga tiga bulan ke depan, masih akan terus terjadi naik turun suara kandidat yang dipengaruhi oleh faktor domestik," jelas Arya.

Arya menyebut masih banyak isu yang memengaruhi naik turunnya nama kandidat bacapres untuk pemilu 2024. Namun, Ia lagi-lagi tidak bisa menepis betapa kuatnya pengaruh Presiden Jokowi terhadap beberapa nama calon kandidat, seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

Sebelumnya, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukan elektabilitas Prabowo bertengger di puncak dan mengasapi dua kandidat kuat lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam hasil survei yang dirilis awal April itu, elektabilitas Prabowo meningkat menjadi 30,3%. Pada posisi kedua, ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan 26,9?n Anies menduduki posisi ketiga dengan perolehan 25,3%.