Jalan Terjal Jegal ABK Ilegal

30 August 2025 09:00

Pekerja Migran Indonesia (PMI) kerap disebut pahlawan devisa negara. Namun sayangnya, masih banyak pahlawan yang nasibnya terlunta-lunta. Tak terkecuali para Anak Buah Kapal (ABK) migran yang kerap pulang tinggal nama.

Misalnya, sembilan ABK yang terlantar di Perairan Mozambik di kapal Gas Falcon. Gaji mereka tak dibayarkan selama berbulan-bulan, ditambah logistik yang kian menipis.

Kisah sengsara ABK Indonesia yang bekerja di kapal berbendera asing bukan cerita rakyat semata. Anton dan Rahmat, misalnya. Keduanya sempat menjadi ABK di kapal berbendera asing pada 2018. Permasalahannya serupa. Gaji tak dibayarkan, sementara kehidupan mereka bak tawanan di atas kapal. 

"Gaji enggak dibayar selama tujuh bulan. Perjanjiannya gaji tiga bulan sekali masuk ke rumah, tapi setelah enam bulan sandar, tanya ke rumah, gaji belum ada yang masuk satu rupiah pun," kata Anton, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Sabtu, 30 Agustus 2025. 
 

Baca juga: Cuaca Buruk, Tiga Kapal Nelayan di Tuban Tenggelam

Sementara Rahmat awalnya dijanjikan bekerja di Peru. Namun setelah perjalanan laut selama berminggu minggu dari Singapura, ia sampai di Perairan Somalia.

"Seminggu perjalanan baru mendapatkan kabar bahwa kita ke Somalia. Tetapi yang kita kagetkan, pas di Somalia itu kenapa ada orang-orang Somalia yang naik ke atas kapal membawa senjata," ujar Rahmat. 

"Seingatku, sandar di negara Djibouti, kita minta komunikasi untuk menanyakan perihal gaji. Tetapi pihak perusahaan dengan semena-mena mengindahkan bahwa gaji akan dikirim nanti, sedangkan dalam perjanjian kerja lautnya per tiga bulan akan ditransfer," sambungmya.

Keduanya juga menceritakan betapa mencekap bekerja sebagai ABK migran. Rahmat bahkan mendapat ancaman pembunuhan ketika meminta haknya.

Setelah perjalanan panjang, keduanya bisa kembali ke Indonesia dengan selamat. Namun, tuntutannya kepada perusahaan yang mengirimkan mereka mandek sebab perusahaan-perusahaan tersebut terbukti mengirim ABK secara nonprosedural. 

Hingga saat ini, keduanya menjalani hidup dengan rasa trauma. Mereka juga tidak mendapatkan kejelasan soal gaji yang seharusnya mereka terima.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)