.
27 August 2025 18:11
Jakarta: Pemerintah secara resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang berlaku di seluruh Indonesia. Menanggapi kebijakan tersebut, para pedagang di pasar tradisional berharap agar penetapan harga dapat lebih fleksibel dan mempertimbangkan kondisi di tingkat petani.
Seorang pedagang beras di Pasar Tomang Barat, Putri, menjelaskan bahwa harga jual di kiosnya telah disesuaikan dengan aturan baru tersebut. Ia juga menyoroti adanya informasi mengenai beberapa toko di pasar induk yang tutup sementara, meskipun pasokan ke kiosnya saat ini masih lancar.
"Sekarang harga beras di toko saya di kisaran Rp14 ribu sampai Rp20 ribu per kg. Untuk beras paling murah di harga Rp14 ribu per kg. Sementara, untuk saat ini distribusi dari pasar induk masih lancar, cuman informasinya ada beberapa toko di pasar induk yang tutup sementara," ujarnya dikutip dari Headline News, Metro TV, Rabu, 27 Agustus 2025.
Baca juga: Imbas Beras Oplosan, Toko Retail Tak Berani Jual Beras Premium |
Putri berharap kebijakan HET tidak menjadi aturan yang kaku. Menurutnya, harga acuan sebaiknya dapat mengikuti dinamika harga gabah di tingkat petani untuk menjaga kelangsungan produksi.
"Semoga, harga bisa disesuaikan, dan soal HET tidak menjadi suatu hal pakem, artinya bisa mengikuti harga gabah, mengikuti harga yang ada di petani. Sehingga nanti produsen, produksi, dan distribusi barang, terutama beras kemasan, bisa lancar," ucap Putri.
(Daffa Yazid Fadhlan)