2 October 2025 11:05
RSUD RT Notopuro Sidoarjo kembali menerima lima korban selamat yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dari reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, pada Rabu, 1 Oktober 2025, malam.
Lima korban selamat tersebut adalah Syekhlendra Haikal, Muhammad Wahyudi, Alfatih Cakra Buana, Taufan Saputrawa, dan Saiful Rizi.
Kedatangan mereka di Instalasi Gawat Darurat (IGD) disambut penuh keharuan keluarga serta kerabat yang menunggu sejak sore hari.
Abdul Hanan, orang tua dari Alfatih Cakra Buana, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam saat mengetahui anaknya selamat.
“Subhanallah, ini keajaiban. Alhamdulillah dalam keadaan selamat. Kebetulan yang menemukan Basarnas itu adalah santrinya sendiri yang dianggap seperti anak. Jadi begitu ketemu langsung memeluk saya, rasanya tak bisa diukur syukurnya,” ujar Abdul Hanan, dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro Tv, Kamis, 02 Oktober 2025.
Dengan penambahan ini, RSUD Notopuro Sidoarjo telah menerima total 45 korban. Rinciannya, 30 orang sudah dipulangkan, 2 meninggal dunia, dan 13 lainnya masih menjalani perawatan.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin, 29 September 2025. Suara keras dari runtuhnya bangunan musala sempat membuat panik warga sekitar, bahkan banyak yang mengira terjadi gempa bumi.
Bangunan yang ambruk diketahui merupakan musala asrama santri putra yang sedang dalam tahap renovasi. Diduga, konstruksi tidak mampu menahan beban tambahan pembangunan lantai lima, sehingga runtuh secara tiba-tiba.
Hingga H+1 operasi SAR, sebanyak 11 santri berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dari balik reruntuhan beton musala. Beberapa hanya mengalami luka ringan, namun sebagian lainnya harus mendapat penanganan medis intensif.
Lebih dari 25 unsur SAR gabungan dikerahkan dalam operasi ini. Personel terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, Damkar, PMI, relawan ormas, hingga kelompok rescue masyarakat. Mereka bekerja sepanjang malam dengan dukungan peralatan ekstrikasi, drone termal, serta suplai medis darurat untuk mempercepat proses pencarian.
(Muhammad Fauzan)