Hari Kedua SPMB, Orang Tua Masih Datangi Sekolah Meski Pendaftaran Daring

Jakarta: Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur SPMB jenjang SMP dan SMA di DKI Jakarta telah resmi dimulai sejak 16 Juni dan akan berlangsung hingga 18 Juni 2025. Meskipun seluruh proses dilakukan secara daring, sejumlah orang tua calon siswa masih memilih datang langsung ke sekolah untuk memastikan kelancaran pendaftaran.

Pantauan di SMP Negeri 8 Jakarta menunjukkan aktivitas para orang tua yang mendatangi posko bantuan. Beberapa dari mereka mengaku masih kebingungan dalam proses pendaftaran secara daring, terutama dalam membuat akun hingga menunggu proses verifikasi.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMPN 8 Jakarta Sukasni menjelaskan bahwa secara teknis sistem berjalan lancar. Namun, ketidaksabaran para orang tua saat menunggu proses verifikasi menjadi alasan mereka datang langsung ke sekolah.
 

Baca Juga: Disdikpora Kota Yogyakarta Perketat Verifikasi Pendaftar SPMB, Cegah Kerucangan Data

“Sebenarnya kalau kendala di sistem itu tidak ada. Selama ini orang tua datang karena mungkin kurang sabar saat proses verifikasi. SMP 8 itu yang verifikasi cukup banyak, butuh waktu. Kadang mereka enggak sabar, sehingga hadir ke sekolah,” jelas Sukasni dikutip dari Metro Hari Ini Metro TV pada Selasa, 17 Juni 2025.

Ia menambahkan, saat datang ke sekolah, sebagian besar orang tua hanya ingin memastikan pendaftaran berjalan dan kerap mengeluhkan lambatnya akses. Namun, kelambatan tersebut biasanya berasal dari sisi pengguna, bukan sistem.

SMP Negeri 8 Jakarta sendiri telah menyediakan posko bantuan untuk membantu orang tua calon siswa yang mengalami kesulitan. Petugas posko akan membimbing secara langsung tanpa mengambil alih proses pendaftaran, sebagai bentuk edukasi digital kepada masyarakat.

“Di sini kami tidak langsung mendaftarkan dari komputer sekolah. Tapi kami arahkan orang tua untuk membuka ponsel mereka, masuk ke situs resmi, dan kami pandu langkah-langkahnya. Ini juga sekaligus upaya kami untuk mendorong orang tua lebih melek teknologi,” tambah Sukasni.

(Tamara Sanny)