10 January 2024 14:30
Jakarta: Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Marsda TNI (Purn) Supomo mengatakan, dana yang dikeluarkan untuk alat utama sistem persenjataan atau alutsista bekas jauh lebih mahal daripada alutsista baru.
"Kita upayakan membangun alutsista dengan alutsista yang baru karena teknologi yang baru akan cepat ketinggalannya, kalau sudah ketinggalan pesawat hanya terbang saja kaya biasa. Sekarang 75 persen isinya pesawat terbang adalah teknologi," jelas Marsda TNI (Purn) Supomo.
Supomo juga menyebut, pesawat beka ssudah ketinggalan terlalu lama. Bahkan ada risiko tidak bisa terbang karena ada perubahan kode.
"Enggak mungkin kalau yang lama, karena sudah ketinggalan sudah lama. Belum lagi kalau itu source code-nya atau kodenya kalau kita lupa enggak bisaterbang. Ada satu ketika pesawat enggak bisa terbang karena kode-koden algoritmanya berubah", lanjut Supomo.
Selain itu menurut Supomo, pembelian pesawat bekas menjadi lebih mahal. Jadi kalau bisa beli pesawat yang baru dan harus diupayakan.
"Yang mau kita katakan bahwa terlalu mahal kalau kita beli pesawat bekas, karena komponen yang tadi terlalu banyak. Kalau kita bisa beli yang baru kita upayakan," tutup Supomo.