Kapolda Jabar Jamin Hak Masyarakat dalam Unjuk Rasa

22 October 2025 14:12

Demonstrasi besar yang terjadi beberapa waktu yang lalu tidak hanya terjadi di ibu kota Jakarta, namun juga di sejumlah kota dan kabupaten di Indonesia, termasuk juga di wilayah hukum Jawa Barat. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan menyebut Polri menjaga hak masyarakat dalam pelaksanaan unjuk rasa.

"Saya selaku Kapolda Jawa Barat memastikan bahwa hak-hak demokrasi masyarakat Jawa Barat dapat berlangsung atau berjalan sebagaimana ketentuan yang ada. Masyarakat diberikan kebebasan untuk menyampaikan pokok pikirannya, ide-idenya kepada pemerintah. Untuk itu, kami bertugas untuk memastikan supaya dalam pemberian pendapat melaksanakan unjuk rasa mematuhi undang-undang," tuturnya dalam Metro Siang, Metro TV Rabu, 22 Oktober 2025.

Polda Jabar memiliki kalender keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) berdasarkan kegiatan tahun lalu atau juga berdasarkan isu-isu terkini, hari-hari perayaan, peringatan, dan sebagainya. Polda Jabar kemudian melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak yang akan menyampaikan gagasannya melalui unjuk rasa.

"Jadi, jaminan keamanan bagi peserta aksi itu mutlak harus diberikan oleh kepolisian. Tapi di sisi lain juga bagaimana polisi bisa mengukur risiko maupun ancamannya. Untuk risiko kami punya beberapa satuan-satuan kerja yang menganalisa kejadian-kejadian sebelumnya, isu terkini, siapa aktor intelektual dan sebagainya. Dari sini kami bisa memprediksi kemungkinan terjadi anarkisme atau tidak," jelasnya.
 

Baca: Satu Tahun Prabowo: Akademisi Nilai Sjafrie Punya Peran Penting Jaga Kestabilan

Rudi menjelaskan ricuh kerap terjadi akibat adanya kontak fisik dari pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian. Meski demikian, ia selalu mengimbau kepada para petugas agar tidak mengejar pedemo.

"Jadi yang terjadi ketika ada kekerasan itu ketika petugas bertemu dengan para pengunjuk rasa. Ini yang yang harus benar-benar diantisipasi. Dalam unjuk rasa kerap keluar ucapan-ucapan, hinaan-hinaan. cacian-cacian, makian-makian terhadap kami petugas kepolisian. Tapi kami sudah mengajarkan kepada para petugas kepolisian untuk cacian makian tersebut supaya tidak terlalu dimasukkan ke hati," kata dia.

"Kedua sebelum pelaksanaan pelayanan unjuk rasa, kami melakukan apel arahan kepada seluruh anggota termasuk pada pimpinannya hingga ke anak buahnya agar jangan melakukan pengejaran. Bila dikejar maka terjadilah kontak fisik antara polisi dengan pengunjuk rasa yang menghina polisi tadi," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)