30 January 2025 14:44
Tahun 2018 gempa besar pernah melanda wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya. Kala itu gempa menghancurkan kampung, infrastruktur, dan bangunan sekolah-sekolah. Namun beberapa tahun berselang, wilayah itu mulai menata diri.
Sejumlah sekolah dibangun dengan unik, yakni menggunakan bata ramah lingkungan atau ecobricks. Sekola unik yang dimaksud di antaranya adalah PAUD Evata di Kampung Kalingara Distrik 2 Wewewa Tengah, Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Proses pembangunan sekolah ini diinisiasi oleh content creator Erika Richardo. Dia bekerja sama dengan Yayasan Happy Heart Indonesia memilih membangun sekolah dari sampah yang dibentuk layaknya permainan bongkahan plastik atau lego yang bertujuan untuk memberikan aksi nyata keberlanjutan dalam mendaur ulang atau memanfaatkan sampah.
"Awalnya jujur, agak ragu berhasil atau tidak karena membangun sekolah adalah salah satu tanggung jawab besar. Akhirnya ketika kami coba dan selama tujuh hari dana yang terkumpul sudah Rp500 juta. Mungkin di Pulau Jawa juga ada sekolah-sekolah yang kurang bagus, tapi di Nusa Tenggara Timur itu sangat terbelakang, bahkan ketika aku survei jalanan menuju sekolah itu belum bagus. Bangunan sekolahnya kalau hujan bukan jadi sekolah lagi," tutur Erika dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Kamis, 30 Januari 2025.
Perempuan berusia 22 tahun ini pun menjamin keamanan membangun meskipun menggunakan sampah plastik dalam bentuk blok lego. "Sebenarnya itu berjalan sekitar 2-3 bulan. Karena yang kami mau produksi dulu bloknya. Kami butuh waktu untuk pesan, kami juga bangun fondasinya, dan itu tiga bulan baru selesai," ucapnya.
Baca: Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Baru Resmi Dihapus, Ini Penjelasannya |