12 July 2025 21:19
Ratusan vendor atau subkontraktor masih menjerit karena belum menerima hak pembayaran dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi atau BUMN karya hingga saat ini. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2025, lilitan utang BUMN karya menggunung hingga lebih dari Rp184,12 triliun.
Dari jumlah tersebut, PT Waskita Karya memiliki catatan utang tertinggi mencapai Rp68,13 triliun. Disusul berikutnya oleh PT Wijaya Karya sebesar Rp50,04 triliun, PT Pembangunan Perumahan (PP) senilai Rp41,14 triliun dan PT Adhi Karya sebesar Rp24,81 triliun. Boleh jadi inilah alasan mengapa tagihan sejumlah vendor belum juga dilunasi oleh BUMN karya meski telah menyelesaikan pekerjaan proyeknya.
| Baca juga: Presiden Prabowo Cabut Aturan Penambahan PNM ke Waskita Karya |