19 August 2023 20:49
Eks Komandan Teritorial Negara Islam Indonesia (NII) wilayah Koja Selatan, Heru Kismanto menyatakan diriya bersama 120 anggota lainnya berikrar bergabung ke NKRI setelah menyadari bahwa NII merupakan ajaran sesat. Heru mengaku sebelum dirinya bergabung dengan NII, Ia merupakan muslim yang taat.
"Ternyata di dalam Negara Islam Indonesia tidaklah mencerminkan seorang muslim yang moderat, akan tetapi banyak penyimpangan-penyimpangan yang telah diajarkan," ungkap Heru Kismanto dalam program Primetime News, Sabtu (19/8/2023).
Penyimpangan yang Ia temui di antaranya memelintir ayat-ayat suci Al-Qur'an, diperbudak untuk memenuhi target sumbangan yang ditetapkan, hingga merekrut warga untuk bergabung ke NII.
"Apabila kita tidak bisa memenuhi setoran-setoran itu, maka sampai malam pun kita tetap harus mencari," ungkap Heru.
Heru membenarkan bahwa pusat NII berada di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Sebab imam dari NII itu sendiri adalah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Ia juga menyatakan bahwa 100% pegawai Ponpes Al-Zaytun adalah warga NII.
Sebelumnya sebanyak 121 pengikut Negara Islam Indonesia (NII) berikrar untuk bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kesadaran untuk kembali bergabung dengan NKRI dilakukan oleh 121 anggota NII dari sejumlah wilayah di Jabodetabek dan Jawa Barat, seperti Bandung, Bogor, Subang, dan Indramayu.
Pembacaan ikrar yang juga ditandai dengan mencium bendera merah putih ini disaksikan langsung jajaran Muspida Kabupaten Indramayu, tokoh agama dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).