Zein Zahiratul Fauziyyah • 4 October 2025 15:02
Jakarta: Di era media sosial seperti sekarang, berbagi cerita seakan menjadi hal yang lumrah. Mulai dari kabar bahagia, pencapaian pribadi, hingga masalah kehidupan, semua bisa diunggah hanya dalam hitungan detik.
Namun, psikolog mengingatkan bahwa tidak semua hal perlu dibagikan atau diceritakan, baik kepada orang terdekat maupun di ruang publik. Fenomena ini dikenal dengan istilah oversharing, yaitu kebiasaan membagikan informasi berlebihan tentang diri sendiri.
Meski terkadang memberi rasa lega, oversharing justru bisa menimbulkan masalah baru. Alih-alih mendapatkan dukungan, seseorang bisa jadi mendapat komentar negatif, penilaian, atau bahkan eksploitasi dari orang lain. Karena itu, penting untuk mengetahui batasan apa saja yang sebaiknya dijaga.
Berikut adalah 7 hal yang menurut psikolog tidak perlu diceritakan ke orang lain:
1. Pilihan Hidup
Setiap orang punya jalan dan keputusan masing-masing. Misalnya, pilihan karier,
gaya hidup, atau bahkan keputusan pribadi lainnya. Psikolog menekankan bahwa kita tidak berutang penjelasan kepada orang lain atas pilihan hidup tersebut.
2. Batasan Pribadi
Mengatakan "tidak" adalah hak setiap orang. Jika kamu menolak ajakan atau tidak ingin terlibat dalam suatu hal, cukup jelaskan seperlunya. Tidak perlu membagikan alasan panjang lebar yang bisa membuka ruang untuk orang lain menghakimi.
3. Status Hubungan
Apakah lajang, menikah, berpacaran, atau bahkan bercerai, semua itu adalah urusan pribadi.
Psikolog menegaskan bahwa setiap orang punya alur hubungan masing-masing, dan kamu tidak wajib menjelaskan statusmu pada orang lain.
4. Masa Lalu
Masa lalu adalah bagian dari perjalanan hidup yang bersifat pribadi. Baik berupa kenangan indah maupun pengalaman pahit, kamu tidak perlu menceritakannya pada orang lain jika itu membuatmu tidak nyaman.
5. Keadaan Emosional
Ada kalanya seseorang merasa baik-baik saja, namun di hari lain merasa rapuh. Itu hal yang wajar. Kamu tidak perlu memvalidasi perasaanmu dengan menjelaskannya kepada semua orang.
6. Waktu Sendiri
Menghabiskan waktu sendiri seringkali dianggap antisosial. Padahal,
me time sangat penting untuk kesehatan mental. Jika kamu butuh waktu menyendiri, kamu tidak perlu menjelaskannya panjang lebar.
7. Rutinitas Perawatan Diri
Mulai dari olahraga,
meditasi, hingga perawatan kulit, semuanya adalah bentuk mencintai diri sendiri. Tidak ada kewajiban untuk membagikan detail rutinitas perawatan diri kepada orang lain, apalagi jika itu mengundang komentar yang tidak perlu.
Pentingnya Menjaga Privasi
Psikolog menekankan bahwa menjaga privasi bukan berarti menutup diri, tetapi merupakan upaya melindungi diri dari tekanan sosial dan menjaga kesehatan mental. Membagikan sesuatu secara bijak adalah langkah penting untuk menciptakan hubungan sosial yang sehat dan tetap nyaman dengan diri sendiri.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.