Jakarta: Dalam menanggapi kenaikan harga emas pada hari ini, pemerintah juga tengah mengkaji sekma baru terkait pasokan emas untuk kebutuhan dalam negeri yang sedang mengalami kekurangan pasokan emas akibat kurang maksimal produksi emas mentah dari PT Freeport.
Jakarta: Pemerintah sedang mengkaji skema baru terkait pasokan emas untuk kebutuhan dalam negeri yang sedang mengalami kekurangan. Kurangnya pasokan emas akibat kurang maksimalnya produksi emas mentah dari PT Freeport.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengakui jika PT Antam mengalami kekurangan pasokan emas akibat terganggunya konsentrat dari PT Freeport Indonesia.
“Sekarang ini kita lagi melakukan evaluasi total dengan Dirjen Mineral dan Batubara (
Minerba) mengenai langkah yang harus dilakukan untuk dapat mengoptimalkan kebutuhan Antam dan emas dalam negeri” ujar, Bahlil saat diwawancarai, melansir
Zona Bisnis Metro TV, Kamis, 16 Oktober 2025.
Kekurangan pasokan ini diprediksi akan mempengaruhi kebutuhan emas untuk pengolahan emas fisik bagi kebutuhan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian ESDM dan Ditjen Minerba telah mengkaji langkah optimalisasi kebutuhan emas Antam dengan menggunakan skema domestic market obligation.
Saat ini
Freeport masih berbenah usai musibah longsor yang terjadi 8 September lalu dan Kementerian ESDM tengah melakukan evaluasi total. Selain itu, PT Amman Mineral Internasional juga dapat menghasilkan 18 hingga 20 ton emas untuk Antam. Namun belum juga maksimal.
Bahlil meminta Dirjen Minerba untuk mengkaji beberapa opsi untuk mengoptimalkan kebutuhan emas untuk Antam. Termasuk kemungkinan menerapkan skema domestic market obligation (DMO) untuk komoditas emas.
"Ke depan kita lagi membahas mengexercise dengan Dirjen Minerba langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk kemudian bisa mengoptimalkan kebutuhan daripada Antam terhadap emas," jelas Bahlil.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)