5 June 2024 21:34
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, rencana pengiriman pasukan Indonesia ke Gaza masih dalam pembahasan. Ia menegaskan, rencana itu berada di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Semua sekarang sedang dikoordinasikan, Jadi kita melalui koordinasi, tapi sekali lagi ya, untuk pengiriman Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (PKO) ya,” ucap Retno ditemui usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Isu Indonesia akan mengirimkan pasukan ke Gaza disampaikan oleh Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto di Shangrila Dialogue.
"Jika dibutuhkan dan diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata prospektif ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak dan semua pihak," kata Prabowo, pekan lalu.
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo yang akan lengser telah memerintahkannya untuk mengumumkan bahwa Indonesia juga siap "untuk mengevakuasi, menerima, dan merawat hingga 1.000 pasien dari Gaza”.
"Harus dilihat kalimat Bapak Prabowo, Pak Menhan, Pak Presiden terpilih, bahwa Indonesia siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian di bawah mandat PBB. Jangan dihilangkan kalimat di bawah mandat PBB," tegas Retno.
Ia membahas mengenai langkah yang dilakukan Indonesia atas isu Palestina dengan Komisi I DPR RI. Menurut Retno, Komisi I mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam menjaga konsistensi amanh konstitusi.
"Sekali lagi, kalimat konsistensi amanah konstitusi ini menjadi sangat penting dan Komisi I mengapresiasi langkah pemerintah dalam menjaga konsistensi amanah konstitusi untuk membela kemanusiaan dan keadilan bagi bangsa Palestina," ucapnya.
Menlu Retno menambahkan, Komisi I juga akan konsisten mendukung perjuangan Palestina.
"Dan kita semua sepakat bahwa perjuangan ini masih berat, masih akan panjang dan Komisi I memberikan dukungan kepada pemerintah untuk terus melanjutkan upayanya dalam mndukung Palestina," sebut Menlu Retno.
"All eyes in Rafah, Gaza dan Palestina," tutupnya.