Kronologi Bidan Desa di Polewali Mandar Ditandu 23 Kilometer Menuju Rumah Sakit

9 September 2024 11:03

Bidan Desa Taloba, Rusmiati Aminuddin menceritakan kronologi awal mula teman sejawatnya yang sakit dan terpaksa ditandu menuju rumah sakit lantaran kondisi jalan rusak. Awalnya, bidan bernama Safriani tersebut menaiki mobil sebelum ditandu menuju rumah sakit. 

"Awalnya beliau (Safriani) waktu sakit di desa terpencil itu beliau naik mobil, cuman karena beliau merasakan sakit karena jalanannya kurang baik, jadi beliau diminta sama warga untuk ditandu saja karena kalau goyang sedikit mobilnya beliau merasakan nyeri pada bagian tubuhnya dan memang tidak bisa pegangan," kata Rusmiati dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 9 September 2024. 

Rusmiati menyatakan bahwa Safriani ditandu oleh warga agar bisa lebih cepat sampai ke rumah sakit. Jika terus menaiki mobil, maka Safriani akan lebih lambat menuju rumah sakit.

"Kalau di area sini harus naik mobil itu mobilnya luar biasa goyang dan memang agak lambat karena harus dorong mobil dan tarik mobil dulu baru bisa sampai," ungkapnya. 

Rusmiati juga mengatakan bahwa hal itu dilakukan atas inisiatif warga. "Jadi atas inisiatif warga ditandulah bidan ini supaya cepat sampai ke fasilitas yang lebih bagus atau ke rumah sakit," ucapnya.

Sebelumnya, seorang bidan desa bernama Safriani yang bertugas di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, ini mengalami sakit. Ia didiagnosa  paralisis periodic hypokalemia (kelemahan otot atau kelumpuhan otot sementara).  

Safriani yang telah mengabdi sebagai bidan Desa Ratte selama belasan tahun itu sempat ditangani perawat yang ada di Desa tersebut. Namun karena kondisinya tidak memungkinkan sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.

Warga sekitar yang melihat kondisi bidan semakin menurun, memutuskan untuk membawa bidan ini ke Rumah Sakit. Warga sempat membawa Safriani menggunakan mobil jenis hardtop, namun perjalanan membuatnya semakin kesakitan lantaran kondisi jalan yang mengalami rusak parah.

Warga kemudian berinisiatif untuk menandu Safriani menggunakan sarung dan sebatang bambu untuk bisa tiba ditujuan. Warga harus menempuh perjalanan sekitar lima jam dengan melewati jalan rusak dan terjal hingga menyebrangi tiga sungai lantaran tidak ada jembatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)