Momen pelantikan anggota DPRD di sejumlah daerah ternyata diikuti dengan ramai-ramai menggadaikan surat keputusan (SK) wakil rakyat ke bank demi mendapatkan sejumlah pinjaman. Hal ini pun direspons oleh Mantan anggota DPRD Sumatera Utara 1999-2009 Effendy Naibaho.
Effendy menyebut fenomena ini memang lazim terjadi, termasuk ketika dirinya dilantik pada 1999. Saat itu, ia juga turut menggadaikan SK untuk mendapatkan sejumah pinjaman. Mayoritas anggota DPRD menggadaikan SK-nya karena kehabisan uang ketika kampanye.
“Saya bilang mayoritas teman-teman ikut karena selain murah, cepat jadi, dan langsung dipotong dari honor kami, jadi ini proses yang mudah dan lumrah terjadi,” kata Effendy, dalam tayangan
Metro Siang, Metro TV, Minggu, 8 September 2024.
Effendy menuturkan uang hasil pinjaman itu biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari dan diberikan ke istri. Tak hanya itu, uang pinjaman juga digunakan untuk membeli mobil.
“Uang itu dipakai untuk uang istri juga, kan tidak enak juga kalau anggota dewan naik motor masuk ke gedung megah, jadi beli lah mobil,” ujar Effendy.
Effendy mengaku pencairan uang dengan menggadaikan SK sangat mudah. Jika angsuran sudah lunas pun, pihak perbankan biasanya akan menawarinya kembali.
“Misalnya saya di Sumatera Utara, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, orang banknya yang mendatangi kita, kalau angsurannya sudah habis malah ditawari lagi jadi enak begitu,” jelas Effendy.
Mengenai resiko gagal bayar, Effendy tidak pernah mendengar hal itu sebelumnya. Sebab, angsuran diambil langsung dari gaji yang diterimanya.
“itu kan diambil dari honor kami, jadi bank sudah meghitung segala keperluan sana sini. Jadi sudah pasti terpenuhi dengan SK tersebut,” ungkapnya.
Streaming