30 August 2023 22:54
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy tidak menganjutkan lembaga pendidikan, khususnya sekolah dipakai untuk tempat berkampanye peserta pemilu. Muhadjir menilai kampanye di sekolah akan lebih rumit dibandingkan di kampus.
Muhadjir menyatakan kampus sebagai lembaga akademik dapat membuka ruang diskusi yang sehat dan terbuka terkait berbagai program dan gagasan para kandidat.
Sedangkan, sekolah akan menimbulkan masalah yang lebih rumit. Muhadjir menilai lebih baik siswa-siswi sekolah fokus kepada belajar untuk mengejar ketertinggalan akibat pandemi.
"Biarlah fokus untuk mengejar ketertinggalan. Karena kalau ketertinggalan dibiarkan, nanti mereka akan menjadi kemunduran," jelas Muhadjir.