Diet Tiongkok Diklaim Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 5 Hari, Benarkah Aman?

Zein Zahiratul Fauziyyah • 27 September 2025 11:20

Jakarta: Tren diet ekstrem selalu mencuri perhatian publik. Kali ini ada Diet Tiongkok yang disebut mampu menurunkan berat badan hingga 10 kilogram (kg) hanya dalam waktu lima hari. Popularitas pola makan ini bermula dari media sosial di Tiongkok, khususnya platform Xiaohongshu, ketika seorang pengguna mengaku berhasil memangkas bobot tubuhnya secara drastis.

Namun, benarkah metode ini efektif sekaligus aman bagi kesehatan? Simak fakta berikut.
 

Baca: Termasuk Seblak, 3 Makanan Viral Ini Ternyata Tinggi Kolesterol

Apa Itu Diet Tiongkok?

Diet Tiongkok adalah pola makan yang mewajibkan seseorang hanya mengonsumsi satu jenis makanan tertentu dalam sehari selama lima hari berturut-turut. Menu yang dijalankan antara lain:

1. Hari Pertama: Telur

Konsumsi telur rebus, dadar, atau omelet seharian penuh. Telur memang kaya protein, namun konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol. American Heart Association (AHA) merekomendasikan batas aman 7 butir telur per minggu.

2. Hari Kedua: Cairan

Selama 24 jam hanya diperbolehkan minum cairan, mulai dari air putih, kopi pahit, teh tanpa gula, hingga yogurt atau susu kedelai tanpa pemanis.

3. Hari Ketiga: Daging

Peserta diet diperbolehkan makan daging ayam, sapi tanpa lemak, atau seafood. Proses memasak disarankan dengan cara dipanggang, kukus, atau tumis ringan.

4. Hari Keempat: Buah

Hanya buah-buahan rendah kalori seperti apel, jeruk, semangka, atau anggur yang diperbolehkan. Buah tinggi kalori seperti durian dianjurkan untuk dihindari.

5. Hari Kelima: Sayuran

Menu terakhir adalah sayuran seharian penuh, baik dikonsumsi mentah maupun dimasak dengan cara sederhana.

Beberapa orang bahkan memperpanjang pola diet ini hingga 30 hari untuk mengejar hasil lebih besar, meski praktik tersebut dinilai berisiko.
 
Baca: 5 Makanan Khas Indonesia yang Wajib Dicoba

Fakta Ilmiah dan Risiko

Mengutip dari laman Alo Dokter, secara medis, penurunan berat badan yang sehat dan aman adalah 0,5–1 kilogram per minggu, dengan memangkas 500–1.000 kalori per hari. Target diet Tiongkok yang menjanjikan penurunan 10 kilogram dalam lima hari jelas melampaui standar tersebut.

Pakar gizi menilai, diet ekstrem semacam ini memiliki sejumlah risiko:
  • Tidak berkelanjutan – Pola makan terlalu ketat sulit dipertahankan dalam jangka panjang.
  • Defisiensi nutrisi – Mengonsumsi satu jenis makanan saja berpotensi menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral penting.
  • Efek yo-yo – Berat badan cenderung kembali naik lebih cepat setelah diet dihentikan.

Tren Diet Viral Lainnya

Diet Tiongkok bukan satu-satunya pola makan ekstrem yang sempat viral di media sosial. Ada pula beberapa tren lain, seperti:
  • Diet Tiffany Plate – Pola makan ketat berbasis telur, keju cottage, dan mustard yang populer di TikTok.
  • Diet Karaoke China – Membakar kalori dengan bernyanyi berjam-jam di ruang karaoke.
  • Diet Oatzempic – Minum campuran oat, air, dan perasan jeruk nipis untuk menekan nafsu makan.
Meskipun populer, tren ini sama-sama menuai kritik dari ahli kesehatan karena berpotensi membahayakan tubuh jika dijalani tanpa pengawasan medis.

Sobat MTVN Lens, Diet Tiongkok memang menjanjikan hasil cepat, namun efektivitas jangka panjang dan keamanannya patut dipertanyakan. Para ahli gizi menekankan pentingnya pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, serta gaya hidup sehat sebagai kunci menurunkan berat badan yang berkelanjutan.

Alih-alih terjebak pada klaim instan, masyarakat disarankan berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga medis sebelum mencoba program diet ekstrem apa pun.

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)