Gubernur Jakarta Pramono Anung membantah ada panas ekstrem di Jakarta. Pramono menilai suhu di Jakarta masih normal, tidak seperti yang ramai diberitakan.
"Jadi Jakarta sampai hari ini tidak seperti yang dilaporkan akan mengalami udara panas. Udara di Jakarta sekarang ini terpantau masih normal," kata Pramono usai melantik dan mengukuhkan Pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Oktober 2025.
Pramono mengaku sudah melakukan pemantauan atas cuaca panas belakangan ini. Ia berkoordinasi langsung dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk membahas cuaca panas di Jakarta.
"Ketika saya mendapatkan berita ini, saya berkoordinasi dengan BMKG," ucapnya.
Dari data yang diperoleh, masih akan ada
hujan mengguyur ibu kota dalam beberapa hari ke depan. Data ini menegaskan Jakarta tidak dilanda panas ekstrem karena masih ada hujan yang diprediksi dalam beberapa hari.
Intensitas hujan di Jakarta dalam beberapa hari memasuki kategori medium dan menengah. Setidaknya, hujan diprediksi akan mengguyur Jakarta dalam empat hari ke depan. Ada juga sebagian wilayah di Jakarta yang akan mengalami hujan ringan.
"BMKG menyampaikan bahkan dua, tiga, empat hari ke depan ini Jakarta curah hujannya adalah menengah. Sehingga dengan demikian, mudah-mudahan Jakarta tidak ada panas. Yang penting Jakarta bahagia, hatinya enggak panas," ujar Pramono.
Seperti diketahui, cuaca panas ekstrem diprediksi masih terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Kamis, 16 Agustus 2025. Suhu udara tertinggi diprakirakan mencapai 35 derajat Celsius.
Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca panas ekstrem. Namun, prakiraan suhu udara tersebut masih dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk mengetahui perkembangannya, masyarakat bisa mengecek di laman
BMKG.