Menteri PPPA Soroti Kasus Siswa Dihukum Belajar di Lantai

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menyoroti kasus siswa yang dihukum belajar di lantai di Medan, Sumatera Utara. Arifah memperingatkan agar pihak sekolah manapun untuk tidak menghukum karena bisa berdampak pada psikologi siswa.

"Sebetulnya mungkin banyak terjadi di tempat lain. Jadi ini mungkin sebagai peringatan juga untuk sekolah-sekolah untuk tidak melakukan hal-hal yang berpengaruh terhadap psikologis anak," kata Arifah, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2024. 

Menteri Arifah juga meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap siswa yang dihukum tersebut.

"Untuk yang kasus anak duduk di bawah karena orang tuanya tidak mampu untuk membiayai, dari kementerian kami melakukan pendampingan, bekerja sama juga dengan Kemendikdasmen dan sudah ada komunikasi. InsyaAllah kalau tidak salah anak ini malah mendapat beasiswa," jelasnya.
 

Baca juga: Orang Tua Bantah Video Anaknya yang Dihukum Duduk Gegara Belum Bayar SPP Setingan

Sebelumnya, seorang siswa kelas 4 SD di Medan, Sumatera Utara menjadi bulan-bulanan gurunya sendiri karena menunggak pembayaran SPP selama tiga bulan. Setiap hari, ia disuruh duduk di lantai selama pelajaran berlangsung. Sementara teman-temannya tetap berada di meja dan kursinya masing-masing.

Kejadian ini dipergoki langsung oleh sang ibu saat mendatangi sekolah karena mendapat cerita dari anaknya yang tidak diperlakukan dengan wajar oleh gurunya. Sang ibu pun marah dan sakit hati anaknya menjadi bulan-bulanan gurunya hanya karena menunggak pembayaran SPP selama tiga bulan.