Sidang Majelis Umum PBB Bahas Eskalasi Konflik di Lebanon

26 September 2024 14:13

Sidang Majelis Umum PBB kembali berlangsung di Markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Indonesia kembali diwakili Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi yang segera diangkat menjadi Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu air. Sementara Joe Biden memberi pidato terakhirnya sebagai Presiden AS dalam forum ini.
 
Dalam pidatonya dalam sesi debat umum sidang Majelis Umum PBB, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengangkat kembali pentingnya pendekatan multilateralisme untuk menuntaskan berbagai persoalan dunia. “Keadaan bisa berubah jadi lebih baik, Jangan lupakan hal itu. Saya melihat itu sepanjang karir saya,” jelas Joe Biden dalam pidatonya.
 

Baca: Gencatan Senjata 21 Hari Israel-Lebanon Didukung AS-Prancis dan Sekutu Barat

Pidato ini adalah yang terakhir bagi Biden yang memutuskan tak lagi mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS, Selasa, 5 November 2024. Ia pun mendapat sambutan yang hangat.
 
“Memulihkan norma, aliansi dan peran AS di dunia, Banyak yang suka terhadap Biden di kebanyakan negara, sebagian tak suka,” ucap Jim Kessler dari Lembaga Third Way.
 
Satu sumber ketidapuasan terhadap pemerintahan Biden adalah kebijakan Amerika Serikat terkait perang Israel-Hamas. Perang belakangan meluas ke Lebanon dengan serangan terhadap kelompok Hizbullah.

“Perang menyeluruh tak diinginkan siapapun. Di tengah eskalasi, solusi diplomatis masih mungkin tercapai. Bahkan ini satu-satunya cara capai kondisi aman yang mungkinkan warga perbatasan kedua negara pulang,” tutur Joe.
 
Meluasnya konflik ke Lebanon sebelumnya juga diangkat Sekjen PBB saat membuka sesi debat umum. “Lebanon berada dalam kondisi gawat, rakyat Lebanon, Israel, dan dunia tidak boleh biarkan Lebanon menjadi Gaza selanjutnya,” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres.
 
Perang Israel Hamas masih memecah belah negara-negara anggota PBB bahkan menjelang 1 tahun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dewan keamanan yang berkali-kali gagal menyepakati resolusi terkait Gaza akhirnya berhasil menyepakati empat resolusi yang berbeda.
 
Terakhir pada Juni, menyepakati dukungan terhadap segeranya terjadi gencatan senjata, pengembalian seluruh sandra oleh Hamas, dan penekanan terhadap solusi dua negara.
 
Menlu Republik Indonesia Retno Marsudi meminta Amerika Serikat dan Dewan Keamanan bertindak lebih tegas. “Kita tahu Amerika sudah berusaha juga untuk menyelesaikan masalah ini tetapi we need more (kita butuh lebih) dari Amerika Serikat agar krisis ini betul-betul dapat dihentikan dan terutama call kita tetap sama Dewan Keamanan PBB melihat serangkaian kekejaman yang terus dilakukan. Mosok sih Dewan Keamanan PBB tidak dapat melakukan sesuatu,” tutur Retno Marsudi.
 
Menlu Retno akan berbicara di depan sesi debat umum Sabtu waktu New York di sela hari pertama sesi debat umum menl mengadakan serangkaian pertemuan termasuk dengan perwakilan Bank Dunia serta Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia Cindy Mccain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)