Nasib Naas Warga Indonesia di Negeri Jiran

30 January 2025 11:20

Duka lara dialami keluarga warga Indonesia yang jadi korban penembakan aparat Malaysia. Sudah menjadi korban, para WNI itu juga dituding melakukan perlawanan yang memicu penembakan oleh aparat Malaysia. Tudingan itu pun dinilai tidak masuk akal.

Dua pekan jelang Tahun Baru lalu menjadi momen terakhir Basri dan istrinya bertemu. Setelahnya nasib membawa Basri ke Negeri Jiran. Namun di sanalah Basri menemui ajalnya, ketika aparat Malaysia menembak Basri dan empat rekannya di Perairan Tanjung Ru.

Nurhaida terakhir berkomunikasi pada Kamis pekan lalu, 23 Januari 2025, ketika Basri mengabarkan sedang berada di Dumai. Nurhaida kini hanya bisa pasrah dan berharap jenazah suaminya bisa segera dipulangkan ke Tanah Air.
 

Baca juga: PMI Korban Penembakan Mengaku Tidak Serang Aparat Malaysia

Dalam kejadian ini, aparat Malaysia menuding para korban menabrakkan kapalnya ke kapal patroli hingga akhirnya memicu penembakan. Tudingan itu dinilai tidak masuk akal. 

"Perahu atau kapal yang digunakan oleh pekerja migran kita itu kan kapal perahu kayu dengan kecepatan mesin yang tidak seberapa, sementara yang digunakan oleh petugas Malaysia itu kan kapal non kayu berkecepatan tinggi," ungkap mantan diplomat, Hamid Awaluddin.

"Jadi menurut saya itu hal yang tidak masuk akal. Yang terjadi sesungguhnya ini adalah apa yang disebut excessive power, penggunaan power yang melampaui batas dan melampaui batas toleransi," lanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)