Kasus Sengketa Tanah di Bogor Timbulkan Kegaduhan

26 September 2025 18:22

Bogor: Terdapat dua desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang menjadi agunan bahkan dilelang. Tentunya hal ini menimbulkan kegaduhan dari sisi warga yang merasa dirugikan, namun Pemerintah Daerah (Pemda) setempat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang selama proses pencarian solusi.

Dua desa yang menjadi agunan sebuah bank ini adalah Desa Sukaharja dan Sukamulya, Bogor. Diketahui tanah di Desa Sukaharja yang terkena sengketa seluas 528 hektare sedangkan di Desa Sukamulya seluas 370 hektare. 

Tanah dengan luas total 800-an hektare tersebut juga telah dipasang plang-plang dari pihak Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan pemerintah sejak tahun 2019. Menurut keterangan salah satu warga Desa Sukaharja, Andika, dirinya tidak mengetahui alasan tanah miliknya masuk dalam sengketa ini.

"Kalau awal kali tahu bahwa tanah kami termasuk itu sejak tahun 2019. Karena pada saat itu ada pihak satgas BLBI bersama dengan BPN membawa alat ukur mengelilingi lahan-lahan kami dan itu sempat kami protes. Tapi jawabannya pada saat itu adalah ini hanya untuk pengukuran secara keseluruhan, nanti yang tidak termasuk akan dikeluarkan," jelas Andika, dikutip dari Metro Siang, Metro TV, Jumat, 26 September 2025.
 

Baca Juga: Mendes Sebut 2 Desa di Bogor Dilelang

Andika mengaku ketika hendak mencoba memproses persoalan tersebut, dirinya justru mendapat penolakan. Ia juga baru mengetahui bahwa tanah miliknya masuk dalam tanah agunan salah satu bank. 

"Di tahun itu juga kita mencoba memproses, ternyata jawaban dari pihak BPN (tanah) ini masuk pemetaan Bank Indonesia. Kalau yang di dalam 528 itu ya semuanya tidak bisa mengajukan proses sertifikat dan pelayanan administrasi," tukas Andika. 

Kasus ini telah mendapat perhatian dari Menteri Desa Yandri Susanto. Yandri mengatakan segera menengahi permasalahan ini dan mengimbau warga untuk sabar menanti putusan pemerintah. Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Ade Rohani, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu kegaduhan. Ade juga menegaskan Pemda akan segera mencari solusi terkait kasus ini.

"Jadi masalah yang terjadi di Sukamakmur secara bertahap kalau nanti sudah melaporkan secara baik ya kami akan tangani dengan baik. Jadi yang terpenting masyarakat tetap tenang," ucap Ade. 

(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)