Sambut Hari HAM Sedunia, Kementerian HAM Gelar Penayangan dan Bedah Film 'Pangku'

5 December 2025 10:44

Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia menggelar penayangan dan bedah film berjudul 'Pangku'. Kegiatan ini bertujuan menjadi ruang dialog untuk memperdalam nilai kemanusiaan lewat karya sinema, dengan fokus menyoroti isu HAM, terutama eksploitasi terhadap perempuan.

Acara bedah film ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari HAM Sedunia yang jatuh setiap 10 Desember. Film 'Pangku' dibedah bersama Sutradara Reza Rahadian dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai serta bersama pemerhati HAM dan Film, Adhie Massardi dan Staf Khusus Menteri HAM Bidang Pemenuhan HAM Yosef S Nggarang.

Media Advokasi Isu Kemanusiaan

Staf Khusus Menteri HAM, Yosef S Nggarang, menyampaikan bahwa film ini tak hanya memotret kemiskinan dan ketidakadilan, tetapi juga menyoroti bagaimana perempuan dan anak sering menjadi korban dalam setiap gejolak kebijakan. Ia menilai, film 'Pangku' dapat menjadi bahan penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pemenuhan HAM. Menjelang Hari HAM, Ia mengajak publik untuk menghormati dan menjaga martabat sesama.
 
Baca juga: NuArt Sculpture Park Hadirkan 'Love Letter from Bali', Festival Budaya Bali di Bandung

Sementara itu, Sutradara Reza Rahadian mengungkapkan bahwa fenomena sosial 'Kopi Pangku' di wilayah Pantura menjadi latar belakang utama penggarapan film ini. Reza merasa ada realitas kemanusiaan yang tersembunyi dari publik, namun penting untuk diangkat ke permukaan.

Bagi Reza, perjuangan perempuan di tengah tekanan hidup menjadi pelajaran penting. Ia menyebut film 'Pangku' sebagai surat cinta bagi para perempuan pejuang. Proses riset film ini dilakukan dengan melibatkan pekerja secara langsung, di mana ia menemukan banyak perempuan yang bekerja demi kebutuhan dasar keluarga, mulai dari makan harian hingga pendidikan anak.

Reza Rahadian berharap film ini dapat membangun empati yang mendalam bagi penonton.

"Ingin gini, 'Pangku' diputar, penontonnya duduk di kursi masing-masing dan turut merasakan apa yang mereka tonton dan membawa pulang perasaan yang mereka tentukan sendiri," harap Reza. 

Melalui seni sinema, Kementerian HAM berharap narasi ini dapat menjadi media advokasi yang kuat bagi isu kemanusiaan. Penayangan dan bedah film ini diharapkan dapat mendorong upaya baru dalam pemenuhan HAM di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggie Meidyana)