Pengamat: Kepala Daerah Harus Putar Akal di Tengah Efisiensi

20 February 2025 13:42

Pengamat tata kota Yayat Supriyatna menyebut para kepala daerah perlu pintar-pintar mengalokasikan belanja daerah yang hanya bersumber dari APBD khususnya pajak daerah di tengah efisiensi yang dicanangkan pemerintah pusat. Yayat juga menjelaskan kota tanpa sumber daya besar perlu mulai membangun ekosistem ekonomi mandiri.

"Seorang kepala daerah seperti wali kota ketika dia berjanji dalam pilkada, mereka memiliki visi-misi untuk membawa kota selama lima tahun ke depan menjadi apa. Tetapi visi-misi tanpa gizi (hanya) mimpi. Gizinya dari mana? karena kota itu dibangun dengan sumber-sumber pembiayaan pendanaan yang selama ini banyak mengandalkan dari APBD, dana alokasi khusus, dan alokasi umum yang diberikan dari pusat. Pertanyaanya ada kota yang memiliki basis sumber daya besar, ada yang tidak," katanya dikutip dalam Live Event, Metro TV, Kamis, 20 Februari 2025.

"Misalnya industri pengolahan di Jabodetabek, kota dengan sumber daya ini potensi kapitalisasi modalnya cepat, infrastrukturnya berkembang, pemasukan pun bertambah karena sektor industri punya faktor generate yang besar. Hal ini berbeda dengan kota dengan basis pertanian. Maka setiap calon pimpinan daerah harus tahu berapa ruang fiskalnya. Dari sana dapat terlihat ruang belanja untuk berbagai alokasi," tambahnya.
 

Baca: Bobby Nasution Siap Digembleng di Retret, Bawa Baju Satpol PP

"Termasuk belanja modal. Modal itu bagaimana? karena banyak investor yang tertarik. Apakah ketika ada investasi di sana efisien atau tidak? Banyak pungutan atau tidak? Perizinannya gampang atau tidak? infrastruktur mendukung atau tidak? Jangan lupakan kapasitas sumber daya manusianya," ungkapnya.

Ia menambahkan para kepala daerah perlu memasarkan daerahnya dengan rencana pembangunan dan membuka potensi lapangan pekerjaan.

"Alangkah bagusnya nanti para wali kota terpilih ini bila memiliki jiwa marketing kotanya. Setiap wali kota terpilih ataupun wali kotanya harus memiliki rencana pembangunan selama lima tahun ke depannya. Karena membangun ekonomi kota itu bukan sekedar ada indstrinya, tetapi potensi lapangan pekerjaannya," katanya.
 
Baca: Prabowo Resmi Lantik 961 Kepala Daerah

Ia menambahkan tidak seluruh kota dapat berkembang dengan kehadiran perusahaan besar seperti Gudang Garam di Kediri. Hadirnya perusahaan  besar juga dapat meningkatkan pemasukan daerah dan membuka lapangan pekerjaan.

"Sekarang banyak daerah-daerah punya potensi tapi tidak mampu berkembang. Jangan lupakan ada juga kota yang mampu mandiri ketika dia ada perusahaan besar misalnya Kediri. Kediri itu ada Gudang Garam. Ketika Gudang Garam membangun bandara muncul lah land capture value," jelasnya.

"Pembangunan kepala daerah itu adalah faktor kreativitas, keberanian, dan komitmennya," sambungnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)