Tetapkan Penambahan Rombongan Belajar, Dedi Mulyadi Digugat ke PTUN

7 August 2025 11:19

Gubernur Jawa Barat (Jabar) digugat masyarakat ke Pengadilan Tata Usaha Negara karena membuat kebijakan tentang penambahan rombongan belajar. Kebijakan Gubernur Jabar tentang pencegahan anak putus sekolah melalui penambahan rombongan belajar diduga telah membuat sekolah swasta kekurangan siswa. Sementara sekolah negeri bisa mencapai 50 orang per kelas.

Akibat kebijakan itu, Gubernur Dedi Mulyadi digugat delapan organisasi sekolah dan perguruan swasta ke Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung. Sidang pertamanya akan dijadwalkan hari ini ditemui terpisah, Sekda Provinsi Jawa Barat menghargai gugatan tersebut dan telah mempersiapkan bahkan menghadapi gugatan.

"Ini yang menjadi objek sengketa adalah keputusan Gubernur Jawa Barat menyangkut Juknis Pencegahan Anak putus sekolah ke jenjang pendidikan menengah ini dianggap merugikan oleh delapan organisasi tadi sehingga mereka mengajukan gugatan ke PTUN. Jadi nanti yang menjadi tergugat adalah gubernur," kata Humas PTUN Bandung Enrico Simanjuntak dikutip dari Headline News, Metro TV, Kamis, 7 Agustus 2025.

Sementara itu pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut keputusan gubernur memiliki landasan hukum.
 

Baca: Rombel 50 Orang, Siswa di Jabar Kegerahan Dalam Kelas

"Gugatan ke PTUN ya kami hormati dan tentu kami persiapkan ya untuk menghadapi gugatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Memastikan bahwa kebijakan yang ditetapkan Pak Gubernur memiliki landasan hukum," ujar Sekda Jabar Herman Suryatman.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi kritik anggota DPR RI yang juga istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya tentang satu kelas 50 orang. Dedi Mulyadi mengatakan sejumlah daerah Jawa Barat mengalami kekurangan sekolah karena gubernur sebelumnya lebih fokus membangun teknologi informasi.

"Problem utamanya itu adalah kekurangan sekolah di Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bogor, Kota Bogor. Kenapa kekurangan sekolah? Karena selama ini pemerintah provinsinya kurang membangun sekolah dan kurang membangun ruang kelas gitu kan. Belanjanya di banyak dibelanjain teknologi informasi kan. Baru sekarang bangun ruang kelas yang banyak," kata Dedi Mulyadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)