Candra Yuri Nuralam • 8 April 2025 22:01
Bupati Indramayu Lucky Hakim rampung memberikan klarifikasi atas kepergiannya ke Jepang, beberapa waktu lalu. Dia meminta maaf atas perjalanan tanpa izin tersebut.
“Saya salah, saya minta maaf dan pemaafan itu juga saya juga enggak tahu tuh, apakah akan dimaafkan terus seperti apa, artinya saya melakukan suatu perbuatan saya minta maaf, selebihnya saya hasbunallah,” kata Lucky di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025.
Lucky siap menerima sanksi apapun dari Kemendagri. Sebab, pelanggaran atas bepergian ke Jepang sudah terjadi.
“Kalau memang ternyata sanksinya adalah saya harus diberhentikan selama tiga bulan, saya harus lakukan itu, saya harus terima itu dengan segala konsekuensinya,” ucap Lucky.
Dia menyebut belum ada sanksi untuknya, saat ini. Kemendagri perlu mempertimbangkan jawabannya, sebelum memberikan hukuman.
“Belum, tapi kan, itu kan setahu saya mungkin ya dari inspeksi itu masih perlu waktu, perlu evaluasi dan lain-lain. Saya juga nggak tahu, kan tidak mungkin hari itu juga,” ujar Lucky.
Lucky Hakim, terancam sanksi nonaktif sebagai kepala daerah selama tiga bulan usai liburan ke Jepang tanpa izin. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pun telah menegur dan meminta penjelasan dari Lucky Hakim usai liburan ke Jepang.
Dedi Mulyadi mengatakan, Lucky Hakim akan segera dipanggil oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dimintai keterangan terkait liburan ke Jepang. Dedi pun mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Lucky Hakim dan meminta penjelasan.
"Lucky Hakim kan sudah surat dari Irjen, nanti akan diperiksa oleh Irjen karena kewenangannya adalah kewenangan Kementerian Dalam Negeri dalam penegakkan peraturan itu. Jadi nanti kita tunggu aja pemeriksaan Irjen kesimpulannya seperti apa," ujar Dedi Mulyadi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 8 April 2025.