Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi para santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Proses penyelamatan yang memasuki hari ketiga ini berlangsung dramatis.
Sebuah rekaman video dari tim penyelamat menunjukkan betapa sulitnya medan yang harus dihadapi. Petugas harus merayap di antara celah-celah sempit reruntuhan beton untuk bisa menjangkau para korban. Petugas juga menghadapi kendala berat akibat struktur bangunan yang rapuh dan tidak stabil.
Dalam video yang sama, terekam momen mengharukan saat petugas berhasil berkomunikasi langsung dengan dua santri yang terjebak berdekatan. Petugas berupaya menenangkan dan memberikan air minum kepada para korban sambil melakukan asesmen awal.
"Yusuf, umurmu berapa?" tanya petugas.
"16 tahun," jawab santri tersebut.
Saat ditanya mengenai kondisinya, Yusuf mengaku tidak ada luka serius tapi perutnya dalam kondisi terjepit. "Enggak ada yang luka, cuma perut kejepit di sebelah kiri," katanya.
Sementara satu santri lainnya yang berada di dekatnya mengeluhkan rasa sakit di sekujur tubuh.
Para petugas terus memberikan semangat kepada para korban sambil dengan hati-hati berusaha membuka akses untuk evakuasi.
Berdasarkan data posko gabungan hingga sore ini, jumlah keseluruhan korban yang telah dievakuasi mencapai 104 jiwa. Dari jumlah tersebut, 91 orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, sementara 13 orang lainnya dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Dari 13 orang yang dievakuasi, empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.