Tim SAR berupaya evakuasi santri di balik reruntuhan beton musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Basarnas Surabaya)
Amaluddin • 1 October 2025 15:16
Sidoarjo: Gempa bumi mengguncang Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa, 30 September 2025, pukul 23.49 WIB, berdampak pada proses evakuasi korban reruntuhan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Getaran gempa menyebabkan pergeseran struktur reruntuhan, sehingga mempersempit ruang gerak korban yang masih bertahan hidup di bawah puing-puing bangunan.
Kepala Subdirektorat Pengerahan Potensi dan Pengendali Operasi Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia Basarnas, Emir Freezer, mengatakan bahwa ruang napas korban di titik A1 menyusut drastis. Semula, 15 sentimeter menjadi 10 sentimeter, akibat beban bangunan turun karena diguncang gempa.
"Logikanya, beban semakin turun sementara posisi tubuh korban tidak berubah. Artinya kompresi semakin kuat dan ruang untuk bernapas makin sempit,” kata Emir, Rabu, 1 Oktober 2025.
Baca juga:
Gempa Bumi M 6,5 Guncang Sumenep |
Baca juga:
Dikejar Batas Waktu 72 Jam, Basarnas Prioritaskan Evakuasi Korban Berstatus Merah di Ponpes Al Khoziny |