Pengusaha Sambal Pecel Khas Madiun Sulit Ekspor ke AS

28 April 2025 12:30

Produk sambal pecel khas Kota Madiun, Jawa Timur gagal memasuki pasar ekspor ke mancanegara. Meski telah dinyatakan lolos kurasi, hingga saat ini para produsen sambal pecel produk UMKM itu mengalami ketidakpastian proses negosiasi penjualan barang seperti ke Amerika Serikat.

Produsen sambal pecel di Jalan Delima adalah satu di antara lima produsen sambal pecel di Kota Madiun, Jawa Timur yang dinyatakan telah lolos kurasi sebagai produk olahan UMKM yang layak ekspor ke mancanegara. Kini pelaku UMKM terancam gagal mengekspor hasil produksi mereka di tengah ketidakpastian kebijakan ekspor, khususnya ke Amerika Serikat.

Alasannya, pemerintah yang memfasilitasi mereka gagal melakukan negosiasi dengan pihak pembeli di Amerika Serikat. Selain itu, pengiriman barang dengan model konfinyasi dirasa oleh produsen sangat memberatkan hingga berpotensi merugi. 
 

Baca:
Konsumen Tiongkok Bisa Menggantikan Konsumen AS, Tapi Ada Syaratnya

"Kita jualnya lepas, cuma itu masih tarik ulur," kata produsen sambal pecel, Asri Fanidya Rusmaji.

Akibat ketidakpastian itu, produsen sambal pecel binaan pemerintah Kota Madiun ini pupus. Padahal produk sambal pecel mereka telah dinyatakan layak masuk pasar ekspor. 

Sambal pecel khas Kota Madiun layak ekspor ke mancanegara karena dinilai dari cita rasa yang tahan lama dan kemasan yang kedap udara. Untuk sambal pecel kemasan plastik dibanderol harga Rp20 ribu per bungkus, sedangkan untuk kemasan PET can atau kaleng seharga Rp24 ribu. 

Para pelaku UMKM olahan sambal pecel di Kota Madiun berharap pemerintah segera memberi kepastian regulasi pengiriman hasil produksi mereka ke mancanegara dan negosiasi nilai ekspor yang tidak merugikan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)