Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut, Lebanon, sedang menyiapkan proses evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) gelombang keempat. Hal ini menyikapi situasi kondisi Lebanon yang tidak kondusif setelah diserang Israel.
"Kami sedang menyiapkan evakuasi ke Indonesia gelombang yang keempat. mungkin dalam hari-hari ini ya," ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Tohari, Rabu, 2 Oktober 2024.
Hajriyanto mengatakan, banyak WNI yang mengungsi ke KBRI Beirut. Saat ini ada 41 WNI. Ditambah dengan beberapa mahasiswa.
"Ada belasan yang berada di Shelter KBRI Beirut," kata Hajriyanto.
Pihaknya sudah melakukan evakuasi sejak Agustus 2024, yang menjadi evakuasi gelombang pertama. Pada saat itu ada 14 WNI yang berhasil dievakuasi.
Proses evakuasi akan dilakukan secara bertahap. Pihaknya juga sudah memetakan beberapa bandara untuk mengevakuasi para WNI.
"Mungkin akan melalui bandara negara yang lain yang dekat dengan Beirut," ucapnya.
Saat ini, masih terdapat 159 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon. Tidak termasuk staf KBRI Beirut dan personel TNI di UNIFIL.
“Kemarin (30 September), Kemenlu dan KBRI Beirut adakan pertemuan virtual dengan para WNI di Lebanon untuk update situasi keamanan terakhir,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Selasa, 1 Oktober 2024.
“Kami menjelaskan langkah-langkah evakuasi dan mendorong para WNI untuk bersedia ikut proses evakuasi,” sambung Judha.
Dia mengatakan, dari 159 orang tersebut, ada beberapa yang mulai berpikiran untuk dievakuasi. Namun, ada juga sebagian lainnya yang tetap ingin tinggal di Lebanon karena merasa wilayah tempat tinggalnya masih aman.