30 November 2023 22:20
Jakarta: Dugaan bocornya data pemilih tetap dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menimbulkan kekhawatiran masyarakat menjadi celah kecurangan Pemilu Serentak 2024. Peretas dengan anonim 'Jimbo' mengklaim mendapatkan sekitar 204 juta data pemilih tetap (DPT).
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampouw menyebut pengamanan digital KPU lemah sehingga bisa diretas. Hal ini dinilai ironis karena KPU selama ini terus berusaha menjaga data, bahkan masyarakat maupun Bawaslu sulit untuk mengakses.
Pembobolan data pemilih ini menurut Jeirry tidak bisa dianggap lumrah seperti yang disampaikan beberapa pihak. Karena yang memiliki kepentingan langsung dengan data ini adalah peserta pemilu.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa ini (DPT) dijual, dia (Jimbo) jual ke mana? Sudah pasti yang punya kepentingan langsung dengan data ini adalah peserta pemilu, karena itu perlu ditelusuri di jual ke mana," jelas Jeirry dalam dialog dengan Metro TV, Kamis, 30 November 2023.
Jeirry juga meminta KPU RI untuk menjelaskan kepada masyarakat Indonesia karena belum ada informasi apapun soal masalah ini. Ketua KPU Hasyim Asy'ari hanya mengatakan pihaknya masih menyelidiki kebocoran data pemilih dan belum ada informasi sehingga membuat masyarakat curiga.
"KPU harus memberi penjelasan ke publik, kita sampai sekarang belum mendapatkan informasi dari KPU. KPU sendiri belum memiliki informasi apa-apa terkait hal ini, ini membuat kita itu makin curiga," lanjut Jeirry.