Kematian Affan Kurniawan Picu Kemarahan Masyarakat

Ada satu korban yang memicu kemarahan masyarakat saat terjadi demonstrasi di Jakarta. Korban tersebut adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) yang sedang mengantarkan pesanan saat demonstrasi berlangsung. 

Pengemudi ojol itu bernama Affan Kurniawan yang meninggal dunia karena ditabrak kendaraan taktis atau rantis. Lokasinya terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Saat itu, massa melakukan aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI. Namun, aksi berujung ricuh. Aparat keamanan yang mengamankan lokasi memukul massa untuk mundur lebih jauh hingga aksi ini terpecah sampai ke kawasan Pejompongan. 

Dalam peristiwa itu, polisi menetapkan tujuh orang tersangka. Ketujuh tersangka merupakan anggota kepolisian dan akan menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyesalkan peristiwa ini. Ia juga mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang terjadi terhadap Affan.

Tidak hanya Kapolri, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga mengungkap duka cita atas meninggalnya Affan. Ia pun menyampaikan permohonan maaf.
 

Baca juga: Pakar Nilai Pernyataan Prabowo Komprehensif Respons Insiden Ojol

Pada 29 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait peristiwa ini. Ia menyampaikan dalam satu video singkat yang dirilis untuk publik.

"Seandainya diketemukan berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, kami akan ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku," kata Presiden Prabowo, dalam video singkatnya. 

Presiden Prabowo menekankan bahwa dirinya juga berdukacita dan berjanji akan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Ia juga meminta masyarakat tetap waspada terhadap pihak yang menunggangi demonstrasi di beberapa daerah Indonesia.

"Saya mengimbau kepada seluruh bangsa Indonesia untuk selalu waspada terhadap unsur-unsur yang selalu ingin huru-hara, yang ingi chaos," imbuhnya.