Fenomena misterius terhadap hilangnya air di Telaga Blembeng membuat sebagian besar masyarakat Kebumen penasaran. Meski membahayakan, banyak warga yang turun langsung ke lubang besar yang menyedot habis air telaga.
Tempat tersebut hingga kini belum terpasang garis pembatas yang membuat masyarakat leluasa masuk ke area telaga seluas 1 hektare. Kontur tanah di area lubang dengan diameter 20 m serta kedalaman 12 m dinilai rawan longsor.
Terkait peristiwa ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati. Sebab, pergerakan batuan di tempat tersebut masih belum diketahui.
Sebelumnya, air di Telaga Blembeng tiba-tiba habis dalam waktu satu malam. Peristiwa ini pun menghebohkan warga di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Senin dini hari, 9 Desember 2024.
Air di Telaga Blembeng secara tiba-tiba kondisinya kering akibat tersedot habis ke dalam lubang berdiameter 20 meter dengan kedalaman 12 meter. Sebelum mengering, telaga seluas 1 hektare ini biasa digunakan warga untuk tempat pemancingan. Telaga ini memiliki kedalaman hingga 8 meter.
Menurut Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Sumber Daya Geologi (PRSDG) BRIN, Chusni Ansori, raibnya air di Telaga Blembeng sebagai
fenomena biasa. Namun, peristiwa itu tetap perlu diantisipasi.
"Kalau secara geologi itu sebenarnya adalah fenomena yang biasa. Jadi kita tahu bahwa kawasan di sekitar Telaga Blembeng ini adalah termasuk di dalam Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK), Gombong Selatan," kata Chusni dalam tayangan
Metro Hari Ini,
Metro TV, Sabtu, 14 Desember 2024.