Usai dirawat sepekan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, MH, korban perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel) mengembuskan nafas terakhirnya. Para pelayat pun nampak berdatangan ke rumah duka guna menyampaikan rasa bela sungkawa.
Suasana duka tampak menyelimuti kediaman MH di Kampung Ciater, Maruga, Tangerang Selatan, Banten. Remaja korban perundungan oleh teman sekelasnya ini akhirnya menghebuskan nafas terakhir usai menjalani perawatan intensif selama sepekan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.
Kuasa hukum keluarga korban mengatakan jika pihaknya, KPAI, dan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan sudah berkoordinasi terkait kasus ini. Sebelumnya siswa SMP diduga meninggal dunia usai mengalami perundungan.
Kakak korban bahkan mengatakan jika perundungan pada adiknya diduga sudah terjadi sejak masa MPLS. Namun, belum diketahui pasti apa yang membuat MH dirundung oleh teman kelasnya.
"Sampai saat ini kemarin kita nanya ke pihak KPAI bahwasanya ini laporan dari KPAI, Bang. KPAI sendiri yang bikin laporan. Dari UPT DPA juga bilang Dindik pun juga bilang kata ini laporan karena viral," kata kuasa hukum keluarga MH.
Kekerasan yang Dialami MH
Sebelumnya, MH dibawa ke rumah sakit akibat mengalami perundungan pada 20 Oktober 2025, lalu oleh teman sekelasnya yang memukul kepala korban menggunakan bangku besi. Keluarga menyebut kejadian itu bukan pertama kalinya.
Sejak awal tahun ajaran, remaja usia 12 tahun itu sering mengalami kekerasan dan pulang dengan kondisi lemas. Saat kejadian Oktober lalu, penglihatan Hisyam mulai kabur dan tubuhnya seperti lumpuh hingga tidak memiliki tenaga untuk berdiri.
Hasil CT Scan menunjukkan korban menderita gangguan syaraf yang berimbas pada mata dan kondisi kesehatannya. Para terduga pelaku disebut bersedia menanggung biaya pengobatan Hisyam, tapi janji itu
tidak pernah dipenuhi.
Pihak sekolah juga disebut tidak melakukan pendampingan dan hanya meminta keluarga mengadu ke dinas.
"Saya tanya kenapa matanya begitu? Kalau jalan menabrak-nabrak terus. Kata anak, enggak apa-apa, Mah. Dia enggak mengaku, akhirnya mengaku 'Aku dipukul sama teman aku kepalanya dijedotin di tengah-tengah ubun-ubun. Ia dipukul pakai kursi sekolah yang besi," tutur Ibu MH, Novianti.