Rapat Paripurna DPR Fokuskan Nasib Kementerian Haji dan 9 Atlet Keturunan Ditentukan

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar Rapat Paripurna, dengan dua agenda utama, yakni pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Haji dan Umrah dan persetujuan proses naturalisasi sembilan calon atlet, pada Rabu, 26 Agustus 2025. Salah satu poin krusial dalam revisi UU Haji adalah usulan transformasi Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) menjadi sebuah kementerian khusus.

Selain wacana pembentukan kementerian, revisi juga mencakup pengurangan petugas haji daerah menjadi dua orang per kloter, penghapusan batasan usia calon jemaah dari level undang-undang, serta wacana pelibatan warga non-muslim dalam kepanitiaan di daerah yang kekurangan sumber daya manusia.
 

Baca juga: Puan Sampaikan Laporan Kinerja DPR pada 2 September

Selain isu perhajian, rapat paripurna ini juga menjadi momen penentuan bagi sembilan atlet keturunan untuk mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI). Lima di antaranya adalah calon pemain tim nasional sepak bola putra dan putri.

Untuk timnas putra, nama yang akan dinaturalisasi adalah Mauro Neil Zijlstra dan Milano Jon Tangs, yang diproyeksikan untuk memperkuat tim U-23 dan senior. Sementara itu, tiga calon pemain untuk timnas putri adalah Paulin Van Paul, Isabel Notet, dan Isabel Kop.

Empat calon atlet lainnya yang juga akan dibahas proses naturalisasinya berasal dari cabang olahraga hoki es. Persetujuan dari DPR dalam rapat paripurna ini menjadi langkah terakhir sebelum para atlet tersebut dapat secara resmi membela nama Indonesia di kancah internasional.

(Daffa Yazid Fadhlan)