Perang Iran-Israel Guncang Ekonomi Global, Ini Dampaknya

18 June 2025 20:22

Jakarta: Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak. Serangan misil saling diluncurkan pada Senin, 16 Juni 2025 dini hari. Konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah ini bukan hanya berdampak pada korban jiwa, tetapi juga mengguncang stabilitas ekonomi global.

Berikut rangkuman dampak besar dari konflik ini terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia:

1. Harga Minyak Melonjak, Biaya Logistik Ikut Naik

Sebagai wilayah kunci dalam rantai pasok minyak global, gejolak di Timur Tengah langsung memicu lonjakan harga minyak dunia. Harga minyak mentah jenis Brent meningkat dari  69,36 USD menjadi 75 USD per barel, bahkan sempat menyentuh angka 78,50 USD, di mana harga tersebut tertinggi sejak Januari 2025.

Mengutip dari News Sky, banyak kapal dagang kini terpaksa memutar jalur melalui Afrika demi menghindari zona konflik. Hal ini menambah waktu tempuh 1–2 minggu dan biaya pengiriman membengkak hingga 1 juta USD per pelayaran. Kenaikan biaya logistik ini berpotensi berdampak pada harga barang di berbagai negara.

2. Panic Buying di Israel

Pasca serangan balasan dari Iran, pemerintah Israel mengimbau warganya untuk tetap berada di rumah. Respons masyarakat langsung terlihat di supermarket. Rak-rak makanan dan kebutuhan pokok ludes dalam waktu singkat.

Mengutip laporan al-Jazeera, kondisi panic buying ini menyebabkan antrean panjang di sejumlah pusat perbelanjaan di Tel Aviv dan kota lainnya.
 
Tonton Juga: Harga Minyak Dunia Melambung Imbas Konflik Iran-Israel
 
 

3. Rusia Diuntungkan dari Krisis

Lonjakan harga minyak justru memberikan keuntungan besar bagi Rusia, salah satu negara penghasil minyak terbesar dunia. Dengan 35–40 persen pendapatan negara berasal dari sektor energi, tingginya harga minyak memberi ruang lebih besar bagi pemasukan Rusia di tengah sanksi global.

4. Layanan Penerbangan Internasional Terganggu

Maskapai asal Amerika Serikat, Delta Air Lines, telah membatalkan semua penerbangan menuju Tel Aviv hingga September. Langkah serupa juga diambil sejumlah maskapai lain yang memilih menghindari langit Timur Tengah karena alasan keamanan.

5. IHSG Ikut Terkoreksi

Konflik geopolitik ini turut memengaruhi pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 0,53% ke level 7.166,06. Penurunan berlanjut hingga 0,68% ke posisi 7.117,59 pada Senin, 16 Juni 2025. Ketidakpastian global membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengambil langkah investasi.

6. Ancaman Inflasi Global

Lonjakan harga minyak memicu kenaikan biaya produksi dan transportasi di berbagai negara, termasuk importir besar seperti Amerika Serikat, India, dan Tiongkok.

Tekanan inflasi semakin tinggi, dan jika berlanjut, bank sentral di berbagai negara mungkin mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama, memperketat ruang gerak ekonomi.

7. Dolar AS Menguat, Rupiah Melemah

Investor global beralih ke aset aman seperti dolar AS. Akibatnya, indeks dolar naik ke 98,32. Imbasnya, nilai tukar mata uang negara berkembang mengalami tekanan. Data Refinitiv mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika turun 0,12% ke posisi Rp16.310 per USD pada 16 Juni 2025.

8. Pasar Saham Global Kompak Terkoreksi

Ketegangan geopolitik juga menyeret pasar saham dunia ke zona merah. Berikut data koreksi indeks saham global:
  • Dow Jones: -1,79 persen
  • S&P 500: -1,13 persen
  • Nasdaq: -1,30 persen 
  • Nikkei Jepang: -0,89 persen
  • Kospi Korea Selatan: -0,87 persen
  • CAC 40 Prancis: -1,07 persen 
  • DAX Jerman: -1,07 persen

Lalu apa dampaknya bagi Indonesia?

Indonesia bisa merasakan dampak ganda dari lonjakan harga minyak. Di satu sisi, emiten energi seperti PT Surya Esa Perkasa (ESSA), Medco (MEDC), dan Elnusa (ELSA) berpotensi mencetak keuntungan. Namun di sisi lain, pemerintah harus mengalokasikan anggaran lebih besar untuk subsidi BBM, yang bisa membebani fiskal.
 
Baca Juga: BI Enggan Ubah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Meski Ada Perang Iran-Israel

Perang Iran-Israel bukan sekadar konflik regional, melainkan isu global yang memengaruhi banyak aspek ekonomi dunia. Mulai dari energi, perdagangan, penerbangan, hingga stabilitas pasar modal.

Negara-negara perlu bersiap menghadapi ketidakpastian jangka pendek yang bisa berpengaruh pada sektor riil.

Jangan lupa tonton MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Christian Duta Erlangga)