IDI Prihatin Laporan Kasus Pelecehan Seksual Oknum Dokter Meningkat

17 April 2025 21:17

Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Tewe Telogo mengaku prihatin dengan meningkatnya laporan kasus pelecehan seksual oleh oknum dokter, belakangan ini. Menurutnya, kasus-kasus ini merugikan dan mencoreng nama baik profesi dokter. 

"Kami sangat prihatin dengan kejadian-kejadian asusila yang dilakukan oleh dokter kepada pasien yang seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Kejadian ini sangat merugikan masyarakat, juga merugikan profesi dokter karena tentu saja profesi dokter menjadi tercoreng atas perbuatan ini," kata Tewe dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 17 April 2025. 

IDI, kata Tewe, mendorong agar para pelaku diproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku. IDI juga ingin para korban pelecehan dapat direhabilitasi. 
 

Baca juga: IDI Malang Raya Siapkan Sanksi Tegas untuk Oknum Dokter Cabul

"IDI mendorong untuk dilakukan proses hukum dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku agar pelaku mendapatkan sanksi yang setimpal. IDI juga mendorong agar korban bisa direhabilitasi karena pasti akan terjadi trauma psikis," ujarnya. 

Tewe juga menjelaskan bahwa ada perubahan regulasi yang membuat mekanisme pengawasan terhadap anggota IDI berubah. Sebelum Undang Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan terbit, IDI memiliki kewenangan menerbitkan rekomendasi kepada seorang dokter untuk mendapatkan surat izin praktik

"Proses untuk mendapatkan rekomendasi itu ada mekanismenya. Jadi dilakukan oleh IDI cabang, IDI cabang
ini setingkat di kabupaten," ucapnya. 

Seperti diketahui, jagat dunia maya dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para oknum dokter. Mulai dari dokter anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dokter kandungan di Garut, hingga dokter rumah sakit swasta di Kota Malang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)